Kemenkes Laporkan 99 Jemaah Haji Indonesia Terjangkit Pneumonia, 1 Orang Meninggal

9 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyampaikan kekhawatiran atas meningkatnya jumlah jemaah haji Indonesia yang terjangkit pneumonia selama menjalani ibadah di Tanah Suci. Per 20 Mei 2025, sebanyak 99 jemaah dilaporkan terserang infeksi saluran pernapasan akut tersebut. Seorang di antaranya meninggal dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dari 99 kasus pneumonia, satu jemaah meninggal. Ini harus diwaspadai karena pneumonia dapat berkembang menjadi kondisi serius bila tidak ditangani segera,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo dalam keterangannya, dikutip Jumat, 23 Mei 2025.

Pneumonia, ujar Liliek, merupakan peradangan paru-paru yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Lingkungan padat dan suhu ekstrem di Arab Saudi dinilai memperburuk risiko penularan. Saat ini, seluruh pasien dirawat intensif di rumah sakit rujukan di Makkah dan Madinah.

Berdasarkan data real time KKHI, suhu udara di dua kota suci itu berkisar antara 41 hingga 47 derajat Celsius. “Suhu panas bisa menyebabkan dehidrasi. Kalau cairan tubuh tidak cukup, daya tahan tubuh menurun dan lebih mudah tertular infeksi,” ujar Liliek.

Ia menyebut empat faktor risiko utama yang dapat memicu pneumonia di kalangan jemaah, yakni suhu panas ekstrem, kelelahan fisik akibat rangkaian ibadah, keramaian massa, serta riwayat penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan jantung.

Pihak KKHI pun mengimbau jemaah agar disiplin menjaga kesehatan, di antaranya dengan mengenakan masker di area ramai, rutin mencuci tangan, menjaga hidrasi dengan mengonsumsi air putih atau air zamzam hingga dua liter sehari, serta tidak melewatkan obat rutin bagi yang memiliki komorbid.

“Jangan tunggu sakit parah. Kalau merasa tidak enak badan, segera lapor ke petugas kesehatan haji,” kata Liliek. Ia juga mengingatkan jemaah untuk menghemat tenaga menjelang puncak ibadah haji di Armuzna. “Kurangi dulu ibadah sunnah yang berulang-ulang. Simpan energi untuk yang wajib.”

Liliek menekankan bahwa kesehatan jemaah adalah prioritas utama. Ia berharap semua pihak saling menjaga agar seluruh rangkaian ibadah haji berjalan lancar, dan seluruh jemaah bisa pulang ke Tanah Air dalam keadaan sehat.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |