Kejaksaan Periksa Puluhan Saksi Kasus Korupsi PDNS Komdigi

2 weeks ago 7

8000 hoki List Daftar web Slot Gacor Singapore Terpercaya Gampang Lancar Scatter Full Non Stop

hoki kilat online Pusat Akun website Slot Gacor Thailand Online Sering Scatter Full Setiap Hari

1000 hoki List Agen server Slot Maxwin Cambodia Terbaik Pasti Menang Full Non Stop

5000hoki.com Data Login situs Slot Gacor Thailand Terbaik Mudah Lancar Menang Full Non Stop

7000hoki.com List Platform web Slot Maxwin Thailand Terbaru Gampang Scatter Full Setiap Hari

9000 Hoki Online Agen website Slot Gacor Cambodia Terkini Mudah Lancar Menang Terus

Data Slot Maxwin Terbaik Sering Scatter Full Setiap Hari

Idagent138 Daftar Akun Slot Game Terbaik

Luckygaming138 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Adugaming Slot Terbaik

kiss69 Daftar Id Slot Gacor Terbaik

Agent188 login Slot Maxwin Terbaik

Moto128 login Akun Slot Terpercaya

Betplay138 login Akun Slot Anti Rungkat Terbaik

Letsbet77 login Id Slot Maxwin Online

Portbet88 Daftar Id Slot Gacor Terbaik

Jfgaming login Slot Maxwin Terpercaya

Mg138 login Id Slot

Adagaming168 login Slot Maxwin Terbaik

Kingbet189 Id Slot Anti Rungkat Terbaik

Summer138 login Slot Gacor Terbaik

Evorabid77 login Id Slot Game Online

bancibet login Slot

adagaming168 Daftar Id Slot Anti Rungkad

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat telah memeriksa puluhan saksi dalam dugaan korupsi pengadaan barang atau jasa dan pengelolaan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Kementerian Komunikasi dan Informatika periode 2020-2024. “Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap lebih dari 70 saksi,” ujar Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat Bani Immanuel Ginting, Kamis, 24 April 2025. 

Penyidikan kasus ini dimulai sejak Juni 2024. Jaksa memperkirakan kerugian atas kasus ini mencapai Rp 500 miliar. Sampai hari ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemarin jaksa kembali menggeledah sejumlah tempat di Tangerang Selatan, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Di antaranya di kantor PT STM (BDx Data Center), kantor PT AL, gudang PT AL, dan sebuah tempat tinggal.

Sebelumnya pada 13 Maret 2025, jaksa juga telah menggeledah sebuah ruangan di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Ruangan itu dulunya adalah kantor Direktorat Layanan Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian  Komunikasi dan Informatika.  

Kasus ini diusut saat Kementerian itu dipimpin oleh Budi Arie Setiadi. Setelah kementerian berubah nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital, posisi Budi Arie digantikan oleh Muetya Hafid.

Dugaan adanya korupsi pengadaan dan pengelolaan PDNS muncul setelah terjadi serangan ransomware ke pusat data nasional (PDN) pada Juni 2024. Serangan itu mengakibatkan 210 server instansi pusat dan daerah lumpuh. Saat itu peretas data bahkan meminta tebusan US$ 8 juta kepada pemerintah untuk memulihkan data PDN. 

Belakangan diketahui, perusahaan pemenang tender yang bertanggung jawab atas pengamanan server telah menggandeng sub holding yang tidak memenuhi persyaratan ISO 22301. Dampaknya, server PDNS tidak bisa menangkal serangan siber. Perusahaan tersebut juga diduga menang melalui jalur yang melawan hukum.

Jaksa menemukan ada kongkalikong antara perusahaan pemenang tender dengan pejabat Komdigi supaya mereka dimenangkan. Sekitar 5 perusahaan swasta diduga dimenangkan secara melawan hukum. Salah satunya  PT AL. Perusahaan ini diduga menjadi biang kebocoran serangan ransomware ke pusat data nasional pada Juni lalu.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |