Indosat Bakal Tambah Lini Bisnis Baru: Dari Pemrograman Berbasis AI hingga Penelitian Pasar

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) mengumumkan akan menambah lisi usaha baru yang masih berkaitan dengan kegiatan perseroan di bidang telekomunikasi. ISAT berencana menambah kegiatan usaha yang mencakup keperluan pertahanan dan keamanan, jasa jual kembali jasa telekomunikasi, aktivitas pemrograman berbasis kecerdasan artifisial (AI), kegiatan konsultasi dan desain internet of thing (IoT) atau akal imitasi, penyelenggara penunjang sistem pembayaran, layanan periklanan, dan penelitian pasar.

Sekretaris Perusahaan ISAT Reski Damayanti perseroannya saat ini masih memerlukan izin dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk menjalankan bisnis baru itu. Selain itu, manajemen juga akan meminta persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 28 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Akan melakukan pengurusan perizinan melalui OSS tersebut segera setelah memperoleh persetujuan RUPS,” kata Reski dalam keterangan tertulisnya di Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin, 12 Mei 2025. 

Melalui penambahan lini bisnis ini, Reski berharap ISAT bisa memperluas segmen usaha dan menambah pendapatan perseroan. Langkah ini, kata dia, juga bagian dari kontribusi ISAT terhadap kemajuan industri telekomunikasi di Indonesia. “Serta menjadi perusahaan yang mampu bersaing secara sehat dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggannya,” kata dia. 

Sepanjang 2024 lalu, ISAT mencatatkan pendapatan sebesar Rp 55.886,9 miliar atau meningkat 9,1 persen dari 2023 secara tahunan. Sementara itu, EBITDA atau pendapatan sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi, tumbuh lebih cepat daripada pendapatan dengan peningkatan sebesar 10,2 persen atau Rp 26.375,1 miliar. 

Dari jumlah itu, Indosat mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4.910,8 miliar. “Telah menunjukkan kinerja yang kuat pada tahun keuangan 2024, mempertahankan jalur pertumbuhan dua digitnya,” kata manajemen Indosat dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 10 Februari 2025. 

Sementara itu, Indosat juga mencatatkan basis pelanggan yang turun sebesar 4,1 juta sepanjang 2024 menjadi 94,7 juta. Sementara, Average Revenue per User (ARPU) atau rata-rata pendapatan yang diperoleh dari setiap pengguna, pelanggan seluler Indosat meningkat menjadi Rp 38,0 ribu pada tahun 2024. “Mencatat kenaikan sebesar 6,6 persen atau Rp 2,4 ribu lebih tinggi daripada pada tahun 2023,” kata manajemen. 

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |