KBRI Phnom Penh Tangani Ribuan WNI Terjerat Penipuan Online di Kamboja

6 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh menyatakan pihaknya selama triwulan pertama 2025 telah menangani 1.301 WNI bermasalah di Kamboja. Sebanyak 85 persen atau 1.112 kasus diantaranya terkait dengan penipuan daring atau online scam.

Menurut keterangan pers KBRI yang diunggah di situs resmi Kemlu pada Kamis seperti dilansir Antara, jumlah kasus WNI yang terlibat penipuan daring melonjak hingga 263 persen atau 1.112 dibanding tahun sebelumnya yang hanya 306 kasus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara kasus lain yang menjerat WNI di negara itu terkait permasalahan perdata, ketenagakerjaan, dan keimigrasian dari berbagai sektor bisnis dan industri.

“Tampaknya walaupun sudah ada himbauan Pemerintah, walaupun pemberitaan di media cukup masif, dan kasus sering viral di sosial media, ternyata masih banyak WNI yang terbuai dengan tawaran pekerjaan yang menyesatkan, yang janjikan gaji tinggi, kerjaan mudah, fasilitas enak, dan persyaratan yang minim,” kata Duta Besar RI untuk Kamboja Santo Darmosumarto.

Menurut Santo, penipuan online tersebut dilakukan WNI dengan menargetkan masyarakat Indonesia di Tanah Air. Bahkan banyak dari mereka yang terjerat telah berada di Kamboja lebih dari enam bulan.

Untuk itu, Dubes Santo menekankan kembali pentingnya bagi masyarakat Indonesia untuk lebih hati-hati dan lebih bijak dalam mencari dan menerima tawaran pekerjaan di luar negeri.

“KBRI Phnom Penh akan perkuat koordinasi dengan instansi-instansi terkait di tanah air guna mendorong upaya pencegahan, penanggulangan, dan penindakan, terutama atas kasus WNI bermasalah di Kamboja."

"Diperlukan peningkatan edukasi dan literasi digital agar WNI terhindar dari jebakan perekrutan loker ilegal dan kejahatan daring yang merugikan banyak pihak,” ujar Dubes Santo.

Selain kasus WNI bermasalah, KBRI juga menangani 28 kasus kematian. Angka ini naik sebesar 75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan kepolisian dan rumah sakit di Kamboja, penyebab utama kematian para WNI meliputi penyakit jantung dan stroke (11 kasus/39 persen); diabetes dan gagal ginjal/liver (5 kasus/18 persen); kanker, epilepsi, DBD dan gangguan internis lainnya (4 kasus/14 persen).

Ada pula yang meninggal karena HIV, AIDS, dan sexually transmitted diseases (3 kasus/11 persen); kecelakaan, termasuk kecelakaan lalu lintas (3 kasus 11 persen); serta TBC dan penyakit paru-paru (2 kasus/7 persen).

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |