Gubernur Koster Sentil Ormas Berkedok Preman Rusak Citra Wisata Bali

1 week ago 7

8000hoki.com Data Situs situs Slot Maxwin China Terkini Mudah Scatter Terus

hoki kilat List Demo website Slots Maxwin Philippines Terpercaya Gampang Menang Non Stop

1000hoki.com Daftar server Slots Gacor Malaysia Terpercaya Gampang Lancar Jackpot Full Terus

5000 hoki List Demo web Slot Maxwin Thailand Terbaru Mudah Scatter Setiap Hari

7000 hoki Platform situs Slot Gacor Myanmar Terpercaya Pasti Lancar Jackpot Terus

9000hoki.com List Platform website Slot Gacor Cambodia Terpercaya Sering Lancar Jackpot Banyak

Alternatif Daftar game Slots Maxwin basis Thailand Terbaru Sering Lancar Scatter Terus

Idagent138 Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik

Luckygaming138 Daftar Slot Online

Adugaming login Slot Anti Rungkad Terpercaya

kiss69 Akun Slot Gacor Online

Agent188 Daftar Slot Anti Rungkad Terpercaya

Moto128 login Akun Slot Gacor Online

Betplay138 Id Slot Maxwin

Letsbet77 Daftar Akun Slot Anti Rungkad

Portbet88 Daftar Slot

Jfgaming168 Daftar Id Slot Anti Rungkad Online

Mg138 Slot Gacor

Adagaming168 login Akun Slot Gacor Online

Kingbet189 login Akun Slot Gacor Terpercaya

Summer138 Akun Slot Maxwin Terpercaya

Evorabid77 login Id Slot Game Terpercaya

bancibet Daftar Akun Slot Maxwin Terbaik

adagaming168 login Akun Slot

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Bali, I Wayan Koster menegaskan bahwa Bali menolak kehadiran organisasi masyarakat (Ormas) yang berkedok premanisme. Awalnya, Koster menegaskan penyelenggaraan keamanan dan ketertiban di Bali sudah ditangani oleh kepolisian dan TNI.

Bali juga menurut Koster telah memiliki Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat atau Sipandu Beradat dan Bantuan Keamanan Desa Adat (Bankamda), terdiri dari unsur Pecalang, Linmas, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa.

Menurut Koster, dengan keberadaan aparat negara dan lembaga berbasis adat, penanganan keamanan dan ketertiban di Wilayah (Wewidangan) Desa Adat se-Bali sudah terbukti sangat memadai bahkan mampu menangani keamanan kegiatan-kegiatan berskala internasional. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu, Bali tidak membutuhkan kehadiran ormas yang berkedok menjaga keamanan, ketertiban, dan sosial dengan tindakan premanisme, tindak kekerasan, dan intimidasi masyarakat, sehingga menimbulkan ketegangan di tengah-tengah masyarakat Bali yang sudah sangat kondusif," ujarnya saat konferensi pers di Jayasabah, Denpasar, Bali, Senin (12/5).

"Kehadiran ormas seperti ini justru akan merusak citra pariwisata Bali, yang dikenal sebagai destinasi wisata dunia yang paling aman dan nyaman dikunjungi," tambahnya.

Ia menambahkan pihaknya sudah sepakat mengambil sikap untuk menindak dengan tegas ormas yang melakukan tindakan premanisme dan kriminalitas serta meresahkan masyarakat.

"Tindakan tegas tersebut sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan kehidupan masyarakat Bali yang tertata, tertib, aman, nyaman, damai, sejahtera, dan bahagia," kata Koster.

Menurut Koster, hingga saat ini sudah ada 298 ormas yang memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) di Bali. Ia menegaskan punya kewenangan untuk tidak menerbitkan SKT ormas dengan pertimbangan kondisi di wilayah Provinsi Bali.

"Ormas yang belum diakui tidak dapat melakukan kegiatan operasional di wilayah Bali," ungkapnya.

Ia juga menggarisbawahi selama ini, warga pendatang atau perantauan di Bali sangat baik membentuk wadah paguyuban, seperti Paguyuban Sunda, Paguyuban Banyuwangi, Paguyuban Minang, Paguyuban Batak, dan sejenisnya untuk mengembangkan suasana kekeluargaan dan keakraban.

"Saya sangat mengapresiasi, menyambut baik, dan mendukung penuh aspirasi masyarakat Bali yang menolak munculnya ormas yang terindikasi melakukan tindakan premanisme dan kriminalitas, serta meresahkan di bumi Bali," ujarnya.

Sebelumnya, Koster menolak ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Bali. Koster menegaskan Pemprov Bali berhak untuk menolak ormas bentukan Hercules itu.

"Tidak akan diterima, pemerintah daerah berhak menolak. Sesuai kebutuhan dan pertimbangan di daerah," jelasnya.

(kdf/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |