15 Tahun Siswa di Wajo Sulsel Belajar di 'Sekolah Kandang Ternak'

3 hours ago 1

Makassar, CNN Indonesia --

Sebuah video memperlihatkan bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 408 Ongkoe yang mirip bedeng kandang ternak di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, viral di media sosial.

Dinas Pendidikan setempat membenarkan keberadaan bangunan SDN 408 yang memprihatinkan. Kepala Dinas Pendidikan Wajo, Alamsyah berkata bangunan tersebut merupakan sekolah darurat sehingga tidak dibuat permanen. Namun, bangunan darurat itu telah berdiri selama 15 tahun dan masih digunakan sampai hari ini.

"Jadi sekolah ini kan sekolah jauh, kelas jauh. Jadi mereka punya sekolah induk, tetapi karena ada inisiatifnya kepala sekolah. Ini sudah lama sebenarnya, 15 tahun kejadian ini," kata Alamsyah saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (22/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alamsyah menerangkan bahwa sekolah tersebut dibangun di atas lahan milik kepala sekolah. Kemudian jaraknya sangat dekat dari pemukiman warga yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sidrap.

"Kepala sekolah sebelumnya karena punya tanah di situ dan juga mendekati pemukiman siswa yang berbatasan dengan Sidrap dan Wajo. Jadi sekolah ini kalau sekolah induknya lebih 1 kilo dari sekolah yang lagi viral itu. Akhirnya dibilang sekolah 'Laskar Pelangi'," ungkapnya.

Ruang kelas di sekolah tersebut kata Alamsyah hanya ada tiga untuk digunakan oleh siswa kelas 1 hingga kelas 6.

Alamsyah menuturkan tiga ruangan kelas cukup menampung siswa kelas 1 sampai 6. Sebab total seluruh siswa di sekolah tak sampai 50 orang.

"Sebenarnya sih mulai kelas 1-6. Karena memang jumlah siswanya hanya 25 semua. Dari 25 siswa itu, 23 siswa warga Kabupaten Sidrap. 2 orang warga Kabupaten Wajo. Karena memang berada di perbatasan," jelasnya.

Banyaknya warga Kabupaten Sidrap yang bersekolah di SDN 408 Ongkoe, kata Alamsyah disebabkan jarak dari rumah warga lebih dekat, dapat ditempuh dengan jalan kaki.

"Terkait karena viralnya kemarin ini, kami langsung turun melihat. Karena saya baru kurang lebih tidak cukup 1 tahun saya ada di sini. Jadi, saya mau mengidentifikasi apa sesungguhnya masalahnya," ujarnya.

Dalam video yang beredar, bangunan sekolah itu tampak menyerupai bedeng dengan hanya ada tiga ruang utama yang dijadikan kelas.

Sekolah setinggi sekitar enam meter ini terbuat dari kayu. Ruangannya hanya berlapis papan-papan tipis yang tidak rapat sehingga cahaya matahari saat siang bisa langsung menyelinap ke ruang kelas. Ruang kelasnya memprihatinkan. Kelas tidak memiliki lantai sehingga alas sekolah berupa gundukan tanah tak rata. Kemudian fasilitas belajar pun jauh dari kata memadai. 

Alamsyah mengaku telah mengusulkan pembangunan sekolah tersebut, tapi usulnya terkendala jumlah siswa yang tidak memenuhi standar minimal 60 murid.

"Tapi sekolah ini tidak cukup, sehingga waktu kami rapat dengar pendapat dengan DPRD, dari berbagai alternatif yang kami ajukan, kita sepakati bahwa sekolah ini akan kembali ke sekolah induknya. Anak-anak yang memang jarak dari kelas induk jauh, kita akan belikan sepeda," katanya.

(mir/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |