Dugaan Kekerasan Seksual di ISI Yogyakarta, Ini Penjelasan Irjen Kemendiktisaintek

3 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Irjen Kemendiktisaintek) Catharina Muliana Girsang mengatakan proses penanganan dugaan kekerasan seksual di Institut Seni Indonesia atau ISI Yogyakarta masih berjalan. Kekerasan seksual terhadap sejumlah mahasiswa itu diduga oleh setidaknya tiga dosen di Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta.

“Infonya saat ini penanganan masih diproses kampus dan biro SDM (Sumber Daya Manusia),” kata Catharina saat dihubungi Tempo pada Ahad, 20 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Catharina menyebut penanganan oleh Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual ISI Yogyakarta baru selesai akhir 2024 lalu. Namun, Catharina belum menanggapi pertanyaan ihwal sudah ada atau belum rekomendasi dari Irjen Kemendiktisaintek terhadap dosen terduga pelaku.

Sebelumnya, Ketua Humas ISI Yogyakarta Esti Hapsari Saptiasih menyatakan saat ini terduga pelaku telah dinonaktifkan sementara sebagai dosen. Kendati begitu, di portal kepegawaian ISI Yogyakarta ketiga dosen tersebut tercatat masih aktif menjadi pengajar di ISI Yogyakarta. Esti mengatakan selama proses berlangsung, Satgas PPKS belum bisa memberikan keterangan ihwal dugaan kekerasan seksual yang dilaporkan tersebut.

“Sampai dengan April 2025, kasus-kasus kekerasan seksual terkait dengan kegiatan di perguruan tinggi hasilnya telah direkomendasikan ke Kemendiktisaintek dan sudah final proses pemeriksaannya,” kata Esti lewat keterangan tertulis, Kamis, 17 April 2025.

Tiga terduga korban yang Tempo hubungi mengaku telah melaporkan dugaan kekerasan seksual kepada Satgas PPKS sejak akhir 2023. Namun mereka mengaku hingga saat ini  belum mendapat kejelasan sanksi terhadap pelaku.

Tempo sudah berupaya meminta konfirmasi dari tiga dosen ISI Yogyakarta yang pernah dilaporkan ke Satgas PPKS atas dugaan kekerasan seksual. Namun pesan instan melalui aplikasi WhatsApp dan panggilan telepon tidak ditanggapi. 

Dugaan kekerasan seksual oleh dosen di ISI Yogyakarta juga menjadi sorotan mahasiswa. Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam ISI YK Speak Up membuat petisi lewat laman change org pada 10 April 2025. Hingga saat ini, petisi yang menuntut sanksi tegas bagi dosen terduga pelaku kekerasan seksual telah ditandatangani lebih dari 1.000 kali.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |