Pramono Nilai Tawuran Terjadi karena Pemuda Butuh Tempat Berekspresi

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung menilai tawuran di Jakarta terjadi karena kurangnya tempat berekspresi bagi para pemuda. "Salah satu faktornya adalah yang namanya anak-anak muda yang energinya berlebihan ini memerlukan tempat untuk berekspresi," kata Pramono di Penjaringan, Jakarta Utara pada Ahad, 20 April 2025.

Masalah tersebut, ucap Pramono, juga menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jakarta di masa pemerintahannya. Dia pun berencana membuka taman-taman di Jakarta selama 24 jam sebagai solusi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pramono berharap penambahan jam operasional taman akan memberikan pemuda Jakarta sarana lain untuk berekspresi. "Mudah-mudahan akan bisa mengurangi tawuran yang ada di Jakarta," ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Selain itu, Pramono berjanji akan memperbaiki taman-taman di Jakarta. "Taman-taman di Jakarta akan kami buka 24 jam. Termasuk di dalamnya adalah tempat-tempat untuk olahraga dan juga tempat untuk berekspresi secara seni akan kita perbaiki," ucap dia.

Pemerintah Provinsi Jakarta merencanakan enam taman akan dibuka selama 24 jam. Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Ivan Murcahyo mengatakan saat ini masih mempersiapkan sarana dan prasarana keamanan yang akan beroperasi.

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota memastikan bahwa taman-taman yang akan dibuka 24 jam juga didukung penerangan utama, kamera CCTV, toilet, pos jaga, dan petugas keamanan. “Koordinasi dengan aparat kewilayahan yang juga melibatkan masyarakat masih terus dilakukan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 27 Februari 2025.

Taman yang akan beroperasi selama 24 jam, di antaranya Taman Langsat, Taman Ayodya, Taman Literasi Martha Tiahahu di Jakarta Selatan. Kemudian Taman Lapangan Banteng dan Taman Menteng di Jakarta Pusat.

Meskipun akan dibuka 24 jam, kata Ivan, masyarakat yang akan beraktivitas pada malam hari akan didata dan disesuaikan jadwal serta zonanya. Menurut dia, cara ini memudahkan untuk pemantauan dan pengaturan.

“Biasanya olahraga di taman hanya sampai pukul 17.00, nanti kami akan coba buka malam hari untuk futsal dan bulutangkis, tentunya dengan persetujuan warga sekitar,” katanya.


M Faiz Zaki berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |