TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Perusahaan Pertanian Indonesia (Dirut PT PPI) periode 2015-2016, Dayu Padmara Rengganis mengungkapkan pertemuannya dengan Staf Khusus Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, Gunaryo. Pertemuan itu terjadi pada 10 hari sebelum diterbitkannya surat penugasan importasi gula untuk PT PPI pada 2016.
Dayu mengaku mendapat undangan dari Gunaryo untuk menghadiri rapat terbatas untuk membahas soal penugasan importasi gula. Undangan itu disampaikan melalui Direktur Pengembangan PT PPI Charles Sitorus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sekitar 10 hari sebelum 12 Januari, sebelum terbitnya surat penugasan, Pak Charles mendatangi saya dan menyampaikan 'saya dan Ibu diundang Pak Gunaryo untuk menghadiri rapat'," kata Dayu saat memberikan kesaksian pada sidang Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) PN Jakarta Pusat, Senin malam, 28 April 2025.
Pada saat menghadiri rapat terbatas di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), sebelum memasuki ruangan, Dayu mengaku bahwa dirinya dan Charles diminta untuk meletakkan alat komunikasi di bangku belakang.
Mereka dilarang memegang alat komunikasi selama rapat berlangsung. Dayu mengaku tidak mengetahui alasan pasti soal larangan membawa alat komunikasi tersebut. "Disampaikan alasannya kenapa harus ditinggalkan karena rapat terbatas," ujarnya.
Pada rapat saat itu, Gunaryo menyampaikan bahwa Kementerian Perdagangan sedang menggodok surat penugasan untuk PT PPI sebagai stabilisator harga gula dan penyangga stok nasional. Dalam penugasan tersebut, kata dia, nantinya PT PPI akan bekerja sama dengan pabrik gula swasta. Perwakilan pabrik gula yang dimaksud juga hadir pada rapat terbatas tersebut. Dayu menyebut ada delapan perwakilan pabrik gula yang hadir.
Tidak hanya itu, Dayu menyebut Gunaryo pun melarang para peserta rapat menyampaikan hasil rapat ke pihak luar. Alasannya karena masih dalam tahap menggodokan surat penugasannya.
