Dataran Tinggi Dieng ditetapkan sebagai geopark nasional oleh Kementerian ESDM. Apa yang istimewa ada di sana?
30 Mei 2025 | 07.49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia resmi menetapkan kawasan Dataran Tinggi Dieng sebagai geopark nasional. Keputusan ini tertuang dalam SK Nomor 172.K/GL.01/MEM.G/2025 yang diterbitkan pada 7 Mei 2025.
“Alhamdulillah Dieng menjadi salah satu geopark nasional, telah ditetapkan. Ini menjadi kebanggaan kita semua dan mudah-mudahan menjadi motivasi kami terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan, cagar budaya, dan budaya di sana,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Banjarnegara Tursiman, di Banjarnegara dilansir dari Antara, Selasa, 27 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tursiman menjelaskan, hal ini lantaran geopark Dieng tidak hanya bertumpu pada satu hal, tetapi juga meliputi banyak hal seperti geologi, ekologi, dan sebagainya. Adapun, dilansir dari laman visitjawatengah.jatengprov.go.id, wilayah Geopark Nasional Dieng terdiri dari 23 situs Keragaman Gologi (Geosite), 8 Situs Keragaman Hayatii (Biosite), 10 situs Keragaman Budaya (Cultural Site), dan 6 situs destinasi menarik lainnya.
Konsep geopark atau taman bumi sendiri merupakan pola pengembangan kawasan secara berkelanjutan yang memadukan tiga keragaman, yaitu keragaman geologi, hayati, dan budaya dinukil dari esdm.go.id. Tujuan pengelolaannya adalah mengembangkan ekonomi masyarakat setempat dengan berasaskan perlindungan atas ketiga keragaman yang terdapat dalam kawasan itu.
Daya Tarik Dieng
Untuk diketahui, Dataran Tinggi Dieng merupakan sebuah destinasi wisata di Banjarnegara, Jawa Tengah. Selain menyajikan panorama alam yang memukau dari ketinggian sekitar 2.000 mdpl, Dieng juga memiliki kekayaan sejarah dan budaya, dengan keberadaan candi-candi Hindu abad ke-8. Selain itu, yang unik dari Dieng, suhu udaranya bahkan bisa mencapai 0°C saat musim kemarau.
Berikut ini sejumlah daya tarik dari Dataran Tinggi Dieng.
- Telaga Warna: Ikon dari wisata Dieng ini memiliki keunikan dengan air danau yang memiliki kandungan belerang dan dapat berubah warna karena pantulan cahaya matahari.
- Telaga Pengilon: Pengilon berarti kaca, karena airnya yang sangat jenih serupa kaca membuat pengunjung dapat melihat pantulan dirinya di telaga tersebut.
- Kawah Sikidang: Kawah Sikidang menawarkan pemandangan kawah vulkanik yang aktif. Di sini, pengunjung dapat melihat kawah berupa telaga air panas serta letupan gas belerang.
- Candi Arjuna: Candi Arjuna adalah candi Hindu di Dieng Plateau yang didirikan pada abad ke 8-9 Masehi. Candi Arjuna Masuk dalam Kawasan Wisata Kompleks Candi Arjuna yang meliputi, Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa dan Candi Sembadra.
- Bukit Sikunir: Bukit ini adalah puncak terbaik untuk menikmati golden sunrise. Dari bukit ini juga akan terlihat keindahan dari gunung Gunung Sindoro, Gunung Prau, Gunung Slamet, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Sumbing.
- Dieng Plateau Theater: Menyediakan film dokumenter tentang Dieng untuk pengunjung yang ingin mengetahui lebih dalam kisah-kisah Dataran Tinggi Dieng.
- Festival Budaya Dieng: Upacara pemotongan rambut gimbal anak-anak Dieng.
Selain itu mengunjungi lokasi-lokasi tersebut, pengunjung juga dapat menikmati panorama hutan lebat di Telaga Dringo hingga melihat sistem pertanian warga lokal, seperti kinerja sumber pengairan Telaga Merdada di area persawahan warga yang hanya dapat menampung air hujan.
PODCAST REKOMENDASI TEMPO