Daftar Nama Penerima Beasiswa Indonesia Maju Dihilangkan dari SK, Begini Penjelasan Kemendikti

9 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, Riset, dan Teknologi membeberkan alasan pihaknya menarik surat keputusan (SK) penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) bergelar gelombang 4. Penjelasan itu menyusul lantaran Kemendikti dinilai tidak transparan karena surat penetapan penerima beasiswa diganti dengan SK baru dan menghilangkan daftar nama penerima dari surat tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemendiktisaintek Ahmad Najib Burhani membantah adanya upaya menutup-nutupi hasil seleksi. Menurut dia, dalam SK penerima beasiswa memang seharusnya tidak mencantumkan daftar penerima. Dia menyebut yang mengetahui lolos atau tidaknya seorang peserta seharusya hanya peserta itu sendiri dengan cara memasukkan NIK ke dalam server pengumuman. 

"Jadi sebenernya yang (SK) pertama itu juga harusnya tidak dimunculkan (daftar penerima)," ujar Burhani melalui sambungan telepon dikutip pada Minggu, 27 April 2025. 

Dia juga mengungkap alasan SK pertama dibatalkan. Menurut penjelasannya, SK pertama dibatalkan karena ada dua penerima beasiswa yang diubah. Pertama, siswa tersebut bukan bagian dari perserta yang mengikuti masa persiapan yang digelar pada Oktober 2023-Oktober 2024. 

"Nah itu yang kemudian kita keluarkan karena beasiswa itu hanya untuk peserta BIM persiapan gitu," ujarnya. Dia mengatakan tidak mengetahui alasan pasti mengapa siswa tersebut bisa lolos pada seleksi pertama. 

Adapun siswa kedua, Burhani menambahkan, dibatalkan karena Letter of Acceptance (LoA) yang disetorkan oleh siswa kepada Kemendiktisaintek berbeda dengan LoA yang sebenarnya dia dapatkan. Di mana LOA yang disetorkan berasal dari University of Pennsylvania, sementara yang sebenarnya siswa itu peroleh berasal dari University of British Columbia. 

"Ketika dia memasukan kampus yang benar yang dia dapatkan itu adalah kampus yang rankingnya lebih rendah. Yang itu kemudian mempengaruhi hasil total dari nilai orang itu," kata Burhani. Ranking universitas yang memberikan LoA memang menjadi salah satu kriteria penilaian. 

Sebelumnya, penerima Beasiswa Indonesia Maju ini diumumkan oleh Kemendiktisaintek melalui Surat Keputusan Kemendiktisaintek Nomor 0129/D/DV.02.02/2025 Tentang Penetapan Penerima Beasiswa Indonesia Maju Angkatan 4 Gelombang 1. 

Belakangan, pada 24 April 2025, Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi menarik SK tersebut dan menggantinya dengan SK Nomor 0137 tentang perubahan atas surat penetapan penerima beasiswa sebelumnya. Namun, dalam naskah baru itu tidak tercantum daftar nama penerima beasiswa, sebagaimana dipaparkan dalam SK pertama. 

Tempo mendapatkan salinan dokumen surat penetapan penerima beasiswa yang pertama. Dokumen yang diterima Tempo itu juga telah dikonfirmasi oleh Stella Christie. Isinya, secara total terdapat 119 siswa penerima BIM yang berasal dari sekitar 84 sekolah berbeda. 

Dari surat itu diketahui juga bahwa jumlah penerima didominasi oleh sekolah milik Ketua Dewan Ekonomi (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, SMA Unggul Del dengan mengirim 17 penerima. Kemudian disusul SMA Pradita Dirgantara sebanyak 15 peserta. Sementara sekolah lainnya, rata-rata hanya mendapatkan satu hingga dua penerima saja. 

Wakil Menteri Pendidikan, Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie membantah bahwa dominasi itu ada hubungannya dengan kepemilikan sekolah.  "Tidak ada hubungan dengan status kepemilikan. Kami di Kemendiktisaintek melakukan kebijakan berdasarkan data," ujarnya kepada Tempo pada Sabtu, 26 April 2025. 

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |