TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat yang memadati Lapangan Santo Petrus, Vatikan, untuk menunggu hasil konklaf menerka-nerka kardinal yang akan terpilih sebagai Paus. Demikian situasi yang disampaikan oleh Thomas Kristiatmo, seorang Pastor diosesan Keuskupan Bandung, salah satu yang menunggu pengumuman Paus terpilih.
“Mereka sibuk menebak di antara para kardinal, mereka punya jagoan,” kata Thomas ketika dihubungi Tempo pada Jumat dini hari waktu Indonesia, 9 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Orang-orang mulai memadati Lapangan Santo Petrus sesaat kepulan asap putih keluar dari cerobong Kapel Sistina. Mengutip New York Times, kepulan asap putih dari cerobong Kapel Sistina menandakan mayoritas dari ratusan kardinal peserta konklaf telah memilih nama Paus yang sama.
Thomas bercerita, ia perlu melewati dua tahap pemeriksaan untuk bisa masuk ke dalam lapangan yang berada di area Kapel Sistina–tempat berlangsungnya konklaf–agar bisa melihat secara langsung sosok Paus terpilih yang akan menggantikan Paus Fransiskus.
Pastor yang tengah menjalani fellowship di Roma ini mengatakan dirinya juga sempat berdesakan dengan pengunjung lain saat memasuki area lapangan. “Semua berharap melihat secara langsung siapa dia, sebab tidak ada kabar apapun perihal siapa dia sebelum diumumkan,” kata dia.
Ia mengabarkan Lapangan Santo Petrus masih dipadati oleh masyarakat usai pengumuman Paus terpilih. Menurut dia, orang-orang yang meninggalkan lapangan itu berada dalam situasi hati yang campur aduk. “Most are happy tentu saja,” tutur dia.
Setelah prosesi konklaf berakhir, Thomas mengatakan para kardinal akan kembali ke Casa Santa Marta. Sementara itu, Paus terpilih akan menjalani serangkaian upacara. “Biasanya ada serangkaian upacara liturgi dan aneka proses kanonik mengambil kekuasaan,” kata dia. Prosesi upacara itu, kata dia, bisa berjalan selama satu pekan sejak ritual konklaf berakhir.
Paus terpilih Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat, yang memakai nama Paus Leo XIV, akan menjalani rangkaian upacara pelantikan resmi usai konklaf. Robert Prevost yang berusia 69 tahun menjadi Paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik, sekaligus Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat. Paus Leo XIV akan mengambil alih tahta Kepausan dan menerima kepemilikan Basilika Lateran, gereja katedral resmi Keuskupan Roma.
Seusai konklaf, merujuk ulasan United States Conference of Catholic Bishops, setiap kardinal akan bergantian menyampaikan penghormatan dan sumpah kesetiaan. Paus terpilih kemudian berganti jubah di Ruang Air Mata.
Setelah itu, Dominique Mamberti yang merupakan kardinal Proto-Diakon akan muncul di balkon tengah Basilika Santo Petrus dan menyampaikan pengumuman yang ditunggu dunia: “Annuntio vobis gaudium magnum: Habemus Papam!” (“Aku memberitahukan kepada kalian kabar sukacita besar: Kita telah memiliki Paus!”)
Paus Leo XIV kemudian tampil di hadapan umat untuk memberikan berkat pertamanya, Urbi et Orbi. Sesuai tradisi, suara lonceng bergema dan umat yang memenuhi Lapangan Santo Petrus akan menyambut sang Paus.