[CekFakta] Jerat Judi Online di Pelantar Jejaring Sosial

1 day ago 4

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Sejak booming pada 2021, judi online (judol) seolah menjamur dan mewabah di tengah masyarakat Indonesia. Jumlah pemain judol di negara ini pun semakin meroket menjadi sekitar 9,7 juta orang per tahun 2024. Banyaknya pemain judol ini tak bisa dilepaskan dari peran operator-operator yang bekerja secara masif menjerat warganet di media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagaimana kita bisa mengenali dan menangkal tipu daya gembong judol di dunia maya?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Jerat Judi Online di Pelantar Jejaring Sosial

Seperti “judi darat”, memberantas judi online (judol) secara teknis dinilai amat sulit. Bandar judol dapat berpindah lokasi operasi dari satu negara ke negara lain, tetapi targetnya tetap orang Indonesia.

Pengamat keamanan siber, Alfon Tanujaya menyebut penyelenggara judol memanfaatkan perkembangan teknologi, sehingga harus adu canggih antara pemerintah dengan pelaku. “Makin sulit karena sifat dasar manusia memang suka berjudi,” kata Alfon seperti diberitakan Tempo.

Ekosistem dan logika dunia maya turut berperan pada peliknya pemberantasan judi daring ini. Di media sosial, judol dengan mudah dipromosikan secara terang-terangan sehingga makin sulit terbendung.

Iklan judi online kerap menyasar kita saat mengakses laman tertentu di internet; entah dari browser (peramban), situs web, media sosial seperti Facebook, TikTok, maupun pelantar berbagi video seperti YouTube. Kalimat undangan untuk mengakses laman atau menginstal aplikasi judol, diciptakan semenggiurkan mungkin agar kita tergoda mengeklik. 

Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang lesu, pesan yang mendampingi iklan judol didesain memberikan kemudahan dan janji penghidupan yang lebih baik. Masyarakat yang terhimpit masalah keuangan, cenderung berpikir instan untuk mendapatkan cuan, terjerumus main judi online. Itulah mengapa nama-nama situs atau akun yang mengiklankan judol menyamarkan diri sebagai akun penghasilan (cuan/uang) tambahan, misalnya “Jenderal Cuan” atau “Sumber Cuan”.

Ada banyak ragam judi online yang saat ini marak di Indonesia: mulai poker dan slot online, judi bola online, hingga kasino online. Dari berbagai jenis perjudian daring itu, sedikitnya ada 3 taktik yang digunakan.

Pertama, format iklan yang mencatut figur publik menggunakan sentuhan teknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan. Biasanya video iklan judol ini menerapkan sinkronisasi bibir (lip sync) yang cukup mulus seperti pada iklan yang mencatut Dennis Lim, Hotman Paris, maupun Raffi Ahmad

Yang kedua berupa promosi langsung menggunakan ads atau iklan di tiap platform media sosial. Di Meta, bermacam-macam judol ini masif diiklankan, baik berupa iklan yang terdaftar di Meta Ads Library maupun berupa boosted post (unggahan yang ditingkatkan).

Satu taktik lagi ialah mempromosikan judol secara terselubung di sela-sela sesi live gaming. Kreator konten gim memang lumrah bermain secara langsung sembari memonetisasi konten mereka di pelantar berbagi video. Namun kreator konten gim ini banyak pula yang merangkap sebagai pengiklan situs atau aplikasi judol secara anonymous di tengah-tengah permainan.

Berdasarkan laporan majalah Tempo 6 April silam, perbedaan aturan perjudian di Indonesia dengan negara lainnya yang memperbolehkan menjadikan urusan judol rumit. Sejumlah dokumen penting kepemilikan kasino di Kamboja menunjukkan nama-nama pengusaha dan pejabat di Indonesia terlibat bisnis judi darat dan online di sana. Merekrut warga negara Indonesia bekerja di sana, untuk menjerat kita yang tinggal di sini.. 

Menurut Anda, apa yang bisa kita lakukan untuk membendung judol ini?

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki beragam isu. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi Tipline kami.

Ikuti kami di media sosial:

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |