Arti Habemus Papam yang Disampaikan setelah Paus Leo XIV Terpilih

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Kardinal Protodeacon Dominique Mambertiselaku Kepala Departemen Penandatanganan Apostolik Vatikan sejak 2014 menjadi orang yang menyampaikan kabar telah terpilihnya pasu baru, Paus Leo XIV. "Habemus papam," ujarnya dari balkon Basilika Santo Petrus pada 8 Mei 2025. 

Hal ini disampaikan setelah adanya asap putih yang keluar dari cerobong asap Kapel Sistina. Penggunaan asap ini adalah tradisi yang dipilih untuk mengatasi pemutusan komunikasi pada masa konklaf kepada dunia luar. Awalnya, asap hitam ini dilakukan dengan membakar surat suara dengan jerami basah, sedangkan asap putih dibakar dengan jerami kering. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, saat ini pewarnaan asap ini sudah dilakukan dengan senyawa kimia khusus yang disediakan sebelum masa konklaf. Kemudian, tabung cerobong dalam Kapel Sistina juga dibedakan untuk setiap warna asap.

Arti Habemus Papam 

MElansir dari Vatican Radio, kata Habemus Papam sebenarnya muncul dan digunakan sebagai sebuah tradisi semenjak 1417, tepatnya saat Paus Martin V dipilih. Kala itu, kepausan diklaim oleh tiga paus sekaligus sehingga membuat pertikaian dalam tahta kepausan.

Ada tiga nama yang terlibat dalam klaim tahta suci ini, Paus Gregorius XII, Paus Yohanes XXIII, dan Paus Benediktus XIII. Ketiganya berakhir dengan mengundurkan diri mulai dari cara dibujuk, ditekan, dan digulingkan. Sampai dilakukanlah lagi konklaf untuk memilih Paus Martin V. 

Untuk menandai ini dicarikanlah sebuah kalimat yang memang bisa menjelaskan bahwa akhirnya tahta suci sudah diisi dan hanya satu orang. Kalimat lengkapnya sebenarnya adalah  Annuntio vobis gaudium magnum: habemus papam, artinya "Kita mengumumkan kabar sukacita besar, kami memiliki Paus Baru (dan hanya satu)". 

Diksi Lain dalam Konklaf Pemilihan Paus

Masih ada diksi-diksi lain yang digunakan Vatikan untuk menjelaskan posisi kepemimpinan paus, seperti dikutip dari Vatican News. antara lain:

1. Sede Vacante

Sede vacante adalah bahasa Latin yang artinya tahta kosong. Kekosongan tahta suci ini dikarenakan dua hal saja, paus mengundurkan diri dan paus meninggal dunia.

2. Interregnum

Interregnum adalah bahasa Latin yang menjelaskan bahwa ada sebuah gap kepemimpinan dari sede vacte sampai akhir masa konklaf

3. Conclave

Conclave yang sudah umum diketahui sebagai proses pemilihan Paus adalah tradisi yang didirikan pada 1274. Conclave diambil dari dua bahasa Latin, cum dan clavis, yang artinya dengan kunci. Gereja menafsirkannya sebagai tempat terpencil untuk memilih paus baru. Konklaf pada masa Abad Pertengahan ini mensyaratkan perlunya dua per tiga suara Dewan Kardinal yang dilanjutkan di masa sekarang. 

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |