Alasan MIDI Jual Lawson ke Alfamart: Kontribusi Pendapatan Tidak Signifikan

9 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) buka suara soal alasan menjual 1,48 miliar saham atau setara 70 persen dari modal ditempatkan dan disetor di gerai PT Lancar Wiguna Sejahtera (Lawson) miliknya ke PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) atau Alfamart. Transaksi yang berlangsung 14 Mei lalu ini otomatis menjadikan Alfamart sebagai pengendali baru Lawson.

Sekretaris Perusahaan Alfamidi Suantopo Po mengatakan penjualan gerai Lawson itu karena kontribusinya tidak signifikan terhadap pendapatan neto perseroan. Pada laporan keuangan tahunan 2024, kontribusi Lawson ke pendatapan MIDI hanya 6,8 persen, sedangkan pada kuartal I 2025 turun menjadi 4,3 persen. “Kontribusi pendapatan LWS terhadap pendapatan neto Perseroan tidak signifikan,” katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 22 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena itu, melalui transaksi ini MIDI berharap bisa memperbaiki sekaligus meningkatkan kinerja keuangan perseroan. Selain itu, penjualan gerai ini juga agar MIDI bisa fokus pada perdagangan eceran yang menjadi portofolio bisnis perseroan. “Diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham Perseroan pada masa yang akan datang,” kata Suantopo. 

Lebih lanjut, Suantopo mengakui bahwa sepanjang 2024, MIDI telah menutup 300 gerai Lawson. Menurut dia, pembukaan atau penutupan gerai dalam bisnis merupakan fenomena lumrah. 

Namun, ketika menutup gerai Lawson ada beberapa alasan, yaitu pemilik bangunan tidak ingin memperpanjang kontrak hingga potensi bisnis di kawasan gerai. “Sehingga kinerja keuangan gerai menjadi tidak feasible lagi untuk dilanjutkan operasionalnya,” kata dia. 

Setelah menjual Lawson, ia mengatakan MIDI belum ada rencana untuk bekerja sama dengan perusahaan ritel lokal maupun global. 

Pada tahun ini, MIDI juga akan membuka 200 gerai baru dengan modal Rp 1,5 triliun. Suantopo Po menyebut dana modal usaha itu berasal dari kas internal sekaligus hasil penjualan saham gerai Lawson ke Alfamart kemarin. “Perseroan menargetkan pembukaan 200 gerai baru pada tahun 2025 ini,” kata dia. 

Ia menambahkan, modal Rp 1,5 triliun itu tidak hanya untuk membuka gerai anyar, tapi juga perpanjangan sewa, renovasi gerai dan gudang, hingga pengembangan gerai.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |