12 Santi di Tulungagung Jadi Korban Pencabulan

2 weeks ago 8

8000 Hoki Online Data Agen situs Slots Gacor Philippines Terkini Pasti Lancar Jackpot Full Non Stop

hokikilat Pusat Situs web Slot Maxwin Malaysia Terbaik Gampang Jackpot Setiap Hari

1000 Hoki Online List Situs situs Slot Maxwin China Terpercaya Sering Menang Terus

5000 hoki Data ID web Slot Gacor Vietnam Terbaik Gampang Lancar Menang Terus

7000hoki.com List Situs website Slots Gacor Singapore Terkini Mudah Lancar Jackpot Setiap Hari

9000 Hoki Online List Agen web Slot Gacor Myanmar Terbaru Gampang Lancar Scatter Non Stop

Data Akun situs Slots Gacor Japan Terbaru Sering Lancar Scatter Full Setiap Hari

Idagent138 login Akun Slot

Luckygaming138 Daftar Id Slot

Adugaming Akun Slot Anti Rungkad Terbaik

kiss69 Daftar Slot Game Terbaik

Agent188 Daftar Id Slot

Moto128 login Id Slot Maxwin Terpercaya

Betplay138 Daftar Slot Anti Rungkat Terpercaya

Letsbet77 Daftar Slot Gacor Terpercaya

Portbet88 Daftar Slot

Jfgaming168 Daftar Slot Terpercaya

MasterGaming138 Daftar Id Slot Terpercaya

Adagaming168 login Akun Slot Game Online

Kingbet189 Akun Slot Anti Rungkat Terbaik

Summer138 Daftar Id Slot Game Online

Evorabid77 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya

bancibet login Slot Anti Rungkad Terpercaya

adagaming168 Id Slot Anti Rungkat

Logo Tempo

Tersangka pencabulan adalah pembina di pondok pesantren tempat para santri bernaung.

20 April 2025 | 08.25 WIB

Penyidik memeriksa tersangka AIA, 26 tahun,  di Polres Tulungagung

Penyidik memeriksa tersangka AIA, 26 tahun, di Polres Tulungagung

TEMPO.CO, Tulungagung - Tim Penyidik di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Tulungagung mendalami kemungkinan keterlibatan pelaku lain dalam dugaan pencabulan terhadap sejumlah santri di salah satu Ponpes di Tulungagung, Jawa Timur. Saat ini polisi baru menetapkan satu tersangka, yaitu AIA, 26 tahun.

Kapolres Tulungagung Ajun Komisaris Besar Mohammad Taat Resdi mengatakan, tersangka bertugas sebagai pembina kamar di pondok pesantren tersebut. Pria asal Sumatera Selatan ini telah mengakui perbuatannya terhadap 12 santri laki-laki yang berusia antara 8-14 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Taat, penyidikan masih berlangsung secara paralel. Tujuh dari 12 korban telah diperiksa secara mendalam, sedangkan lima lainnya dijadwalkan menyusul. Tidak tertutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah. “Juga kemungkinan ada unsur pembiaran dari lingkungan sekitar," ujarnya.

Penyidik juga tengah menelusuri modus yang digunakan pelaku terhadap para korban.
Berdasarkan kesaksian awal, pelaku tidak hanya memanfaatkan posisinya sebagai pembina kamar, namun juga melakukan tekanan psikologis dan ancaman agar para santri tidak melawan atau melapor.

Antara

Makan-makan Bergizi Gratis

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

Logo TempoAsas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971

Unduh aplikasi Tempo

download tempo from appstoredownload tempo from playstore

Ikuti Media Sosial KamiMedia Sosial

© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |