8000 Hoki Online Data Agen situs Slots Gacor Philippines Terkini Pasti Lancar Jackpot Full Non Stop
hokikilat Pusat Situs web Slot Maxwin Malaysia Terbaik Gampang Jackpot Setiap Hari
1000 Hoki Online List Situs situs Slot Maxwin China Terpercaya Sering Menang Terus
5000 hoki Data ID web Slot Gacor Vietnam Terbaik Gampang Lancar Menang Terus
7000hoki.com List Situs website Slots Gacor Singapore Terkini Mudah Lancar Jackpot Setiap Hari
9000 Hoki Online List Agen web Slot Gacor Myanmar Terbaru Gampang Lancar Scatter Non Stop
Data Akun situs Slots Gacor Japan Terbaru Sering Lancar Scatter Full Setiap Hari
Idagent138 login Akun Slot
Luckygaming138 Daftar Id Slot
Adugaming Akun Slot Anti Rungkad Terbaik
kiss69 Daftar Slot Game Terbaik
Agent188 Daftar Id Slot
Moto128 login Id Slot Maxwin Terpercaya
Betplay138 Daftar Slot Anti Rungkat Terpercaya
Letsbet77 Daftar Slot Gacor Terpercaya
Portbet88 Daftar Slot
Jfgaming168 Daftar Slot Terpercaya
MasterGaming138 Daftar Id Slot Terpercaya
Adagaming168 login Akun Slot Game Online
Kingbet189 Akun Slot Anti Rungkat Terbaik
Summer138 Daftar Id Slot Game Online
Evorabid77 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya
bancibet login Slot Anti Rungkad Terpercaya
adagaming168 Id Slot Anti Rungkat
Tersangka pencabulan adalah pembina di pondok pesantren tempat para santri bernaung.
20 April 2025 | 08.25 WIB
TEMPO.CO, Tulungagung - Tim Penyidik di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Tulungagung mendalami kemungkinan keterlibatan pelaku lain dalam dugaan pencabulan terhadap sejumlah santri di salah satu Ponpes di Tulungagung, Jawa Timur. Saat ini polisi baru menetapkan satu tersangka, yaitu AIA, 26 tahun.
Kapolres Tulungagung Ajun Komisaris Besar Mohammad Taat Resdi mengatakan, tersangka bertugas sebagai pembina kamar di pondok pesantren tersebut. Pria asal Sumatera Selatan ini telah mengakui perbuatannya terhadap 12 santri laki-laki yang berusia antara 8-14 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Taat, penyidikan masih berlangsung secara paralel. Tujuh dari 12 korban telah diperiksa secara mendalam, sedangkan lima lainnya dijadwalkan menyusul. Tidak tertutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah. “Juga kemungkinan ada unsur pembiaran dari lingkungan sekitar," ujarnya.
Penyidik juga tengah menelusuri modus yang digunakan pelaku terhadap para korban.
Berdasarkan kesaksian awal, pelaku tidak hanya memanfaatkan posisinya sebagai pembina kamar, namun juga melakukan tekanan psikologis dan ancaman agar para santri tidak melawan atau melapor.
PODCAST REKOMENDASI TEMPO
Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971
Ikuti Media Sosial KamiMedia Sosial
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum