WHO: Sarung Tangan Medis Tidak Dapat Menggantikan Kebersihan Tangan

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - World Health Organization (WHO) mengimbau kepada seluruh pemerintah, fasilitas perawatan kesehatan, dan pekerja garis depan di seluruh dunia untuk memperkuat praktik kebersihan tangan.

Asisten Direktur Jenderal WHO Bruce Aylward mengatakan penggunaan sarung tangan medis bukan berarti higienis. “Sarung tangan medis dapat mengurangi risiko infeksi, tetapi tidak dapat menggantikan kebersihan tangan,” katanya dalam keterangan tertulis pada Senin, 5 Mei 2025, dikutip dari situs resmi WHO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aylward mengingatkan ini dalam rangka Hari Kebersihan Tangan Sedunia, Senin. Menurut dia, kebersihan tangan perlu dijaga, terutama dalam lingkungan perawatan kesehatan untuk memastikan keselamatan pasien dan tenaga medis.

WHO mengungkapkan dua dari lima fasilitas perawatan kesehatan masih kekurangan layanan kebersihan tangan dasar di tempat perawatan. Ini justru membahayakan 3,4 miliar orang.

Selain itu, kata Alyward, setiap US$ 1 yang diinvestasikan dalam kebersihan tangan dapat menghasilkan keuntungan ekonomi hingga US$ 24,6. Penggunaan sarung tangan yang tidak tepat tidak hanya merusak praktik pencegahan dan pengendalian infeksi, namun juga menambah jumlah limbah perawatan kesehatan secara signifikan.

“Sebagian besar limbah ini dapat dihindari dengan menjaga kebersihan tangan dan menggunakan sarung tangan hanya jika diperlukan,” tulis WHO.

Menurut WHO, sarung tangan dapat terkontaminasi dan sering kali disalahgunakan, seperti jarang diganti ketika berganti menangani pasien atau saat melakukan beberapa prosedur untuk pasien yang sama. Penggunaan sarung tangan yang berlebihan juga berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan.

Saat ini rumah sakit universitas di negara maju menghasilkan rata-rata 1.634 ton limbah perawatan kesehatan setiap tahun atau setara dengan lebih dari 360 gajah Afrika. Sebagian besar limbah bisa diminimalisir apabila sarung tangan digunakan dengan benar dan kebersihan tangan dipraktikkan dengan baik.

“Sebagian besar sarung tangan bekas dianggap menular dan memerlukan pembakaran suhu tinggi atau penanganan khusus, sehingga menambah beban pada sistem pengelolaan limbah yang sudah terbebani,” tulis WHO.

WHO mendesak para pembuat kebijakan nasional dan komunitas kesehatan untuk mengambil tindakan yang dianjurkan untuk meningkatkan penggunaan sarung tangan secara rasional dan kebersihan tangan yang baik di lingkungan kesehatan.

Tindakan yang perlu dilakukan di antaranya menetapkan kepatuhan kebersihan tangan sebagai indikator kinerja sistem kesehatan nasional pada tahun 2026. Kemudian menyelaraskan upaya nasional mengenai kebersihan tangan dengan pedoman WHO.

Selanjutnya melatih petugas kesehatan mengenai penggunaan sarung tangan yang tepat. Lalu fokus mengurangi penggunaan sarung tangan yang tidak perlu untuk meminimalisir pemborosan layanan kesehatan. “Cegah penyalahgunaan sarung tangan dengan menyediakan sarung tangan berkualitas baik yang cukup,” tulis WHO.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |