TEMPO.CO, Jakarta - Semakin sering kita melihat orang yang menurunkan pandangannya ke arah layar. Tak peduli Anda sedang ada di tempat makan, di tempat kerja, atau bahkan di ruang-ruang privat. Ada kemungkinan mata Anda selalu menatap layar di era digital ini. Dengan kebiasaan itu, manusia di era ini pun bisa dikatakan menghabiskan waktunya berjam-jam bersama gadget. Hal ini tentu berdampak pada kesehatan dan bisa menimbulkan masalah yang serius apabila tidak disertai sikap dan posisi yang benar sewaktu berhadapan dengan gadget ini. Salah satu dampaknya yaitu nyeri tengkuk yang berkepanjangan. Nyeri ini mungkin hilang timbul. Namun lama kelamaan hal ini bisa menimbulkan rasa putus asa karena semakin lama akan semakin nyeri dan sulit tuntas.
“Posisi tubuh yang salah saat menggunakan gadget bisa menyebabkan tegangan berlebih pada otot leher. Jika dibiarkan, nyeri akan menjadi kronis dan mengganggu aktivitas harian,” ujar Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik di Bethsaida Hospital Gading Serpong Inge Jiemesha dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 21 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebenarnya ada beragam pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak mengalami nyeri tengkuk. Cara pertama adalah dengan menghindari posisi menunduk terlalu lama saat menggunakan gadget. Lalu kedua, Anda bisa menggunakan keyboard eksternal saat bekerja dengan laptop lebih dari 30 menit, agar postur tubuh tetap ideal dan leher tidak terbebani. Terakhir Anda bisa mengatur posisi layar sejajar dengan tinggi mata menggunakan penyangga laptop. "Langkah-langkah ini penting agar aktivitas digital Anda tetap nyaman dan bebas nyeri," kata Inge.
Namun bila di antara Anda yang ternyata sudah terlanjut mengalami nyeri tengkuk, ada beberapa solusi yang Anda ambil. Pertama adalah dengan istirahat sejenak dari penggunaan gadget. Lalu kedua, Anda bisa mengkonsumsi obat pereda nyeri dan pelemas otot, baik dalam bentuk oles maupun diminum.
Pencegahan lain, Anda bisa melakukan peregangan ringan pada otot leher secara rutin. Yang terpenting, And bisa konsultasikan ke dokter spesialis masalah Anda. "Di Poli Rehabilitasi Medik Bethsaida Hospital, Anda akan mendapatkan penanganan komprehensif mulai dari pemeriksaan kondisi otot dan saraf, hingga terapi lanjutan," kata Inge.
Beberapa terapi yang bisa diambil pasien adalah terapi panas atau dingin. Lalu ada pula layanan elektroterapi, terapi massage, laser terapi. Kemudian, Anda juga bisa melakukan shockwave terapi, terapi latihan, hingga terapi sling.
Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong Pitono mengatakan timnya menangani nyeri tengkuk, tetapi juga berbagai keluhan muskuloskeletal lain seperti nyeri punggung, cedera olahraga, stroke, serta gangguan saraf dan otot. “Kami memiliki peralatan lengkap dan tenaga medis profesional untuk menangani berbagai kondisi, mulai dari keluhan ringan hingga kasus yang membutuhkan pemulihan jangka panjang. Kehadiran terapi Redcord® dan juga Terapi Robotik menjadi salah satu bentuk komitmen kami dalam menghadirkan layanan berbasis teknologi yang aman dan efektif,” ungkap Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong Pitono.