Update Polemik Ijazah Jokowi: Sentilan Mega, Kasmudjo, Mediasi Buntu

4 hours ago 1

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Polemik terkait keaslian ijazah S1 milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masih terus bergulir dan belum menemukan titik terang.

Langkah hukum, mulai dari gugatan hingga laporan polisi dari berbagai pihak juga telah dilakukan dan masih terus berproses.

Sejumlah pihak pun mulai ikut bersuara terkait polemik keaslian ijazah Jokowi tersebut. Termasuk, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CNNIndonesia.com telah merangkum sejumlah update terbaru terkait polemik ini sebagai berikut:

Sentilan Megawati

Megawati menyinggung polemik dugaan ijazah palsu yang tengah ramai baru-baru ini saat memberikan sambutandi acara peluncuran buku 'Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)' di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta Pusat, Rabu (14/5).

Dalam kesempatan itu, Mega tak menyinggung langsung nama Jokowi. Namun, dia menantang agar pihak yang sedang digugat, tak perlu ragu menunjukkan ijazahnya jika asli.

"Orang banyak kok sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah, bener opo enggak? Ya kok susah amat ya, kan kalau di ijazah betul gitu, kasih aja, 'ini ijazah saya' gitu loh," kata Mega.

Kesaksian Kasmudjo

Kasmudjo, dosen pembimbing akademik Jokowi membeberkan isi obrolan dengan mantan mahasiswanya. Diketahui, Jokowi mengunjungi Kasmudjo di kediamannya pada Selasa (13/5) lalu.

Kasmudjo menyebut ini adalah pertemuan mereka pertama setelah sekian tahun. Jokowi datang ke rumahnya kemarin pagi dan keduanya berbincang selama kurang lebih 45 menit.

Selama itu pula, Kasmudjo mengklaim Jokowi juga tak membawa topik menyangkut polemik ijazah sarjana Fakultas Kehutanan yang dikeluarkan oleh UGM.

Kasmudjo juga menyebut dirinya sama sekali tak tahu menahu perihal ijazah sarjana Jokowi yang belakangan ramai disorot dan dituding palsu. Ia turut meluruskan bahwa dirinya bukanlah dosen pembimbing skripsi Jokowi.

"Mengenai ijazah, saya paling tidak bisa cerita karena saya tidak membimbing (skripsi), tidak mengetahui, tidak ada prosesnya, karena pembimbingnya itu Prof. Sumitro. Pembantunya dan yang nguji ada sendiri, jadi kalau mengenai (tuduhan) ijazah sampai palsu itu saya tidak bisa sama sekali cerita," kata Kasmudjo saat ditemui di kediamannya, Pogung, Mlati, Sleman, DIY, Rabu (14/5) sore.

"Dan saya sama sekali belum pernah melihat ijazahnya itu seperti apa, ya saya mau ngomong apa," sambung Kasmudjo.

Dalam obrolan itu, kata dia, Jokowi juga disebut tak menyinggung soal gugatan yang belakangan dilayangkan ke Pengadilan Negeri Sleman dan masih terkait polemik ijazah.

Kasmudjo diketahui masuk dalam salah satu daftar tergugat bersama rektor, empat wakil rektor, serta dekan juga kepala Perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM.

Kasmudjo pun menegaskan bahwa kunjungan Jokowi ke kediamannya hanya sebatas urusan silaturahmi. Sebab, mantan wali Kota Solo itu memang pernah berjanji untuk mampir ke rumah Kasmudjo.

Di sisi lain, mediasi gugatan terkait keaslian ijazah Jokowi di Pengadilan Negeri (PN) Surakarta pada Rabu kemarin gagal mencapai kata sepakat dan berakhir buntu.

Mediasi ketiga ini dipimpin oleh oleh mediator non-hakim seorang guru besar Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof. Adi Sulistyono. Muhammad Taufiq selaku penggugat absen karena sedang mengajar di salah satu universitas di Semarang.

Jokowi juga lagi-lagi absen di sidang mediasi yang ketiga ini. Ia diwakili kuasa hukumnya, YB Irpan. Selain Jokowi, Rektor UGM, Ova Emilia berhalangan hadir. Sedangkan tergugat lainnya, KPU Surakarta, SMA Negeri 6 Surakarta, dihadiri oleh prinsipal masing-masing.

YB Irpan menegaskan pihaknya tidak akan memenuhi permintaan Taufiq, yaitu agar Jokowi menunjukkan ijazahnya kepada publik.

"Penggugat melalui kuasa hukumnya dan Tergugat 1 (Jokowi) melalui kuasa hukumnya telah menyatakan bahwa untuk penyelesaian sengketa melalui mediasi dinyatakan deadlock," kata YB Irpan usai sidang.

Irpan juga memastikan kliennya tidak akan menempuh jalan damai dalam menghadapi gugatan Taufiq.

"Tergugat Satu (Jokowi) sudah menutup pintu untuk damai. Karena kami punya keyakinan atas keabsahan ijazah Pak Jokowi," kata dia.

Dengan buntunya mediasi tersebut, Irpan menyebut pihaknya tidak akan menghadiri mediasi selanjutnya. Mereka menginginkan agar perkara ijazah ini dilanjutkan dengan proses persidangan oleh hakim.

"Karena kami sama sekali tidak akan pernah mau memenuhi, kami akan beri kesempatan dalam persidangan pemeriksaan pokok perkara supaya penggugat leluasa membuktikan dalih gugatannya bahwa ijazah Pak Jokowi palsu," kata dia.

Sementara itu, Kuasa Hukum Taufiq, Andika Dian Prasetya mengatakan kliennya masih membuka diri untuk kompromi. Namun, pihaknya tetap mengajukan sejumlah syarat yang dianggap penting.

"Tapi kalau dari Pak Jokowi dari kemarin sudah bilang kalau deadlock, dan ingin segera melanjutkan (persidangan pokok perkara)," kata dia.

(fra/dis/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |