Trump Selidiki Konspirasi Kesehatan Biden, Apa yang Terjadi?

1 day ago 8

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump meluncurkan penyelidikan terhadap konspirasi kesehatan mantan Presiden Joe Biden.

Dalam memorandum presiden yang dirilis Rabu (4/6), Trump mengatakan bahwa beberapa bulan terakhir, isu bahwa Biden telah menggunakan autopen untuk menutupi masalah kesehatannya semakin menguat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam beberapa bulan terakhir, semakin jelas terlihat bahwa para ajudan mantan Presiden Biden telah menyalahgunakan tanda tangan presiden melalui penggunaan autopen untuk menyembunyikan penurunan kognitif Biden," demikian isi memorandum presiden, seperti dikutip AFP.

"Konspirasi ini menandai salah satu skandal paling berbahaya dan mengkhawatirkan dalam sejarah Amerika," lanjut memorandum tersebut.

Menjelang akhir masa jabatannya, Biden diisukan mengalami masalah kesehatan, termasuk penurunan kognitif. Rumor itu menyebar setelah Biden berulang kali kedapatan salah bicara saat berpidato di depan publik.

Isu itu pun makin menguat setelah Biden maju kembali sebagai calon presiden AS. Ketika melakukan debat bersama Trump, Biden beberapa kali selip lidah dan kehilangan fokus.

"Rakyat AS dihalangi untuk tahu siapa yang memegang kekuasaan eksekutif, sementara pada saat yang sama tanda tangan Biden dipakai untuk meneken ribuan dokumen untuk melakukan perubahan kebijakan yang radikal," bunyi memorandum Trump.

Biden telah menanggapi peluncuran penyelidikan ini. Ia menegaskan bahwa selama menjadi presiden, dialah yang membuat segala keputusan, termasuk perintah eksekutif hingga undang-undang.

"Saya tegaskan: Saya membuat keputusan selama masa jabatan kepresidenan saya. Saya membuat keputusan tentang pengampunan, perintah eksekutif, undang-undang, dan proklamasi," kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada AFP.

"Setiap pernyataan bahwa saya tidak melakukan hal-hal tersebut adalah konyol dan keliru," tukas dia.

Biden kemudian menyatakan penyelidikan ini hanyalah upaya Trump dan anggota Kongres dari Partai Republik mengalihkan perhatian masyarakat terhadap "undang-undang yang membawa bencana."

Partai Republik sejak lama menuduh Biden mengalami penurunan intelektual bahkan ketika AS sedang mendorong undang-undang besar.

Mereka menyebut eks presiden berusia 82 tahun itu telah dibantu oleh bawahan-bawahannya untuk menutupi masalah tersebut.

Salah satu bantuan yang dimaksud yakni menggunakan autopen untuk menandatangani dokumen-dokumen penting.

Isu kesehatan Biden terganggu pun semakin kencang pasca terbitnya buku karya jurnalis Jake Tapper dan Alex Thompson. Buku mereka mengeklaim bahwa orang-orang terdekat Biden telah bersekongkol untuk menutupi bahwa Biden memang mulai mengalami penurunan daya ingat, salah satunya lupa wajah bintang Hollywood sekaligus pendukung setia Partai Demokrat George Clooney.

Dugaan ini juga diperkuat oleh berita bahwa Biden menderita kanker prostat baru-baru ini. Beberapa pihak di kubu kanan bersikeras bahwa diagnosis ini pasti sudah diketahui sejak lama oleh orang-orang di lingkup internal Biden.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |