Tanah Tak Stabil, Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda Disetop

18 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Operasi pencarian dan pertolongan korban tanah longsor di lokasi tambang Galian C, Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat resmi dihentikan pada Kamis (5/6) pukul 16.30 WIB.

Keputusan ini diambil setelah dilakukan penilaian dan rapat koordinasi berbagai pihak.

Berdasarkan keterangan tertulis BNPB, pada pukul 06.30 waktu setempat, tim gabungan yang terdiri dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bersama engineer PT. Indocement, serta melakukan asesmen lokasi menggunakan UAV Thermal dan pemetaan risiko.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil pengukuran menunjukkan ada penurunan tanah sejauh 20 cm di atas Worksite B, yang menandakan kondisi tanah sangat tidak stabil dan membahayakan personel SAR.

BNPB juga mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati area longsor di Gunung Kuda, Cirebon, karena kondisi tanah masih sangat labil dan berbahaya.

Warga di sekitar lereng dan perbukitan diminta waspada, terutama saat hujan deras atau terjadi gempa. Jika hujan berlangsung lebih dari satu jam, lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman. 

Disepakati bersama keluarga korban

Berdasarkan hasil paparan teknis dan pertimbangan keselamatan, disepakati operasi pencarian dan pertolongan tidak dapat dilanjutkan karena situasi di lapangan sangat berisiko. 

Keputusan di rapat koordinasi ini dilaksanakan bersama Bupati Cirebon, jajaran Forkopimda, Basarnas, Inspektur Tambang Kementerian ESDM, PT. Indocement, serta perwakilan keluarga korban.

Pada pukul 16.30 WIB, SAR Mission Coordinator (SMC) secara resmi mengusulkan penghentian operasi pencarian dan seluruh unsur SAR dikembalikan ke kesatuan masing-masing.

Total korban jiwa akibat longsor di tambang galian C Gunung Kuda Cirebon hingga Senin (5/6) sore sebanyak 31 orang dengan rincian enam orang selamat, 21 orang meninggal dunia dan empat orang belum terevakuasi.

Penanganan peristiwa yang terjadi pada Jumat (30/5) ini melibatkan sebanyak 773 orang dari berbagai instansi dan organisasi, termasuk Basarnas, TNI/Polri, BPBD, Dinkes, Tagana, SAR swasta, komunitas dan relawan setempat.

Selain personel, sejumlah peralatan dikerahkan seperti Rescue Truck, Rescue Car Compartment, 2 unit Rescue Double Cabin, 5 unit ekskavator, 2 unit wheel loader, Total Station, satu set peralatan komunikasi dan medis, Drone Thermal dan sembilan unit ambulans. Pencarian turut didukung dengan tiga ekor K-9 dari Polda Jawa Barat.

Sementara itu, berdasarkan hasil kajian Inspektur Tambang ESDM dan peralatan Total Station milik PT. Indocement bahwa kemarin (4/6) telah terjadi penurunan bidang gelincir di atas worksite sejauh 4 meter.

Sementara pada Kamis (5/6) terjadi penurunan tanah kembali sejauh 2,5 meter di atas Worksite B, serta bidang longsor terlihat sangat labil sehingga memaksa tim untuk mengisolasi area dengan radius 350 meter demi keselamatan seluruh personel.

(vws)

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |