Ratusan Perwira Militer Israel Desak Akhiri Perang di Gaza

1 day ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan perwira aktif dan cadangan tentara Israel mengirim surat terbuka yang mendesak pemerintah Israel dan pimpinan militer untuk menghentikan genosida yang sedang berlangsung di Gaza.

Seperti dilansir surat kabar Israel Haaretz dan dikutip Anadolu pada Rabu 28 Mei 2025, mereka menyebut perang di Gaza sebagai perang politik yang "tidak melayani keamanan nasional Israel dan karenanya tidak bermoral.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat tersebut, yang telah mengumpulkan sekitar 1.200 tanda tangan dari para cadangan dan perwira tugas aktif di berbagai unit militer Israel, menuntut penghentian segera permusuhan dan pengembalian semua sandera dengan selamat.

"Kami, mantan dan perwira dan komandan cadangan IDF (tentara) saat ini, menuntut pemerintah dan kepala staf (Eyal Zamir) menghentikan perang politik di Gaza dan segera mengembalikan semua sandera," kata surat itu, seperti dilansir Haaretz.

“Melanjutkan perang bertentangan dengan keinginan mayoritas masyarakat Israel, akan mengakibatkan kematian sandera, tentara IDF, dan warga sipil tak berdosa, dan bahkan dapat menyebabkan terjadinya kejahatan perang,” surat itu memperingatkan.

Para perwira berpendapat bahwa “ini adalah perang untuk mempersiapkan pendudukan Gaza.”

Para penanda tangan juga memperingatkan tentang dampak psikologis jangka panjang pada tentara Israel.

“Kami yakin bahwa kepala staf akan menolak perintah apa pun yang mengibarkan ‘bendera hitam’ dan yang dapat menyebabkan tentara melaksanakan perintah yang konsekuensinya akan menghantui mereka selama sisa hidup mereka,” bunyi surat itu.

Militer Israel belum mengomentari surat itu.

Para penulisnya adalah kelompok yang sama yang mengeluarkan surat terbuka serupa bulan lalu, yang menyerukan agar para sandera segera dipulangkan bahkan jika itu mengharuskan penghentian perang, menurut surat kabar tersebut.

Petisi pada April tersebut datang dari berbagai anggota militer, termasuk prajurit cadangan yang memenuhi syarat untuk dipanggil, pensiunan dan mantan komandan terkemuka, serta diikuti oleh warga sipil dan mantan perwira polisi Israel.

Militer Israel, yang menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, telah melakukan serangan brutal terhadap Gaza sejak Oktober 2023. Genosida selama 600 hari itu menewaskan lebih dari 54.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) atas kejahatan perangnya terhadap warga sipil yang tidak berdaya di daerah kantong tersebut.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |