Ragam Jenis Ketupat di Indonesia di Perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Lainnya

1 day ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap perayaan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia tidak lepas dari berbagai tradisi khas yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satu tradisi yang paling dikenal adalah Lebaran Ketupat. Tradisi ini disebut demikian karena hidangan utama yang disajikan adalah ketupat, makanan berbahan dasar beras atau ketan yang dimasak dalam anyaman daun kelapa muda hingga matang.

Namun, ketupat bukan sekadar satu jenis makanan yang seragam di seluruh Indonesia. Di berbagai daerah, ketupat memiliki variasi unik yang membedakannya satu sama lain, baik dari segi bahan, teknik memasak, hingga cara penyajiannya. Malahayati dalam bukunya Membuat Ketupat Lebaran (2009) mencatat bahwa ada setidaknya tujuh jenis ketupat yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Berikut adalah ragam ketupat yang memperkaya khazanah kuliner Nusantara.

1. Ketupek Katan Kapau (Sumatera Barat)
Berasal dari daerah Kapau, Sumatera Barat, ketupat ini dibuat dari ketan yang dikukus dengan santan berbumbu hingga teksturnya menjadi padat dan kaya rasa. Ketupek Katan Kapau sering disebut sebagai versi rebus dari lemang karena sama-sama menggunakan santan dalam proses pembuatannya.

Keunikan ketupat ini terletak pada santannya yang begitu kental dan meresap ke dalam ketan, memberikan cita rasa gurih yang khas. Biasanya, Ketupek Katan Kapau disajikan sebagai hidangan penutup, tetapi juga dapat dinikmati dengan lauk bercita rasa kuat seperti gulai itik cabe hijau atau rendang.

2. Kupat Glabed (Tegal, Jawa Tengah)
Dari Tegal, kita mengenal Kupat Glabed, hidangan ketupat yang disajikan dengan kuah kuning kental yang disebut glabed. Kuah ini terbuat dari santan yang dicampur dengan bumbu kunyit, sehingga menghasilkan warna kuning pekat yang menggoda selera.

Kupat Glabed biasanya dipotong-potong sebelum disajikan, lalu dilengkapi dengan tempe goreng sebagai pelengkap. Bagi pecinta makanan pedas, tambahan sambal akan semakin meningkatkan kenikmatan hidangan ini. Kata "glabed" sendiri berasal dari ekspresi khas masyarakat Tegal untuk menggambarkan tekstur kuah yang sangat kental.

3. Ketupat Betawi (Bebanci) (Jakarta)
Ketupat Betawi atau yang juga dikenal dengan sebutan Bebanci adalah salah satu kuliner khas masyarakat Betawi yang memiliki cita rasa unik dan khas. Ketupat ini disajikan dengan kuah santan yang gurih dan berisi daging sapi.

Keistimewaan Ketupat Bebanci terletak pada bumbu yang digunakan, yaitu perpaduan antara kemiri, bawang merah, bawang putih, cabai, serta beragam rempah pilihan yang menciptakan aroma dan rasa yang khas. Sayangnya, masakan ini kini semakin jarang ditemukan dan tergolong sebagai salah satu kuliner tradisional yang mulai langka.

4. Ketupat Blegong (Tegal, Jawa Tengah)
Masih dari Tegal, ada juga varian ketupat yang disebut Ketupat Blegong. Hidangan ini sebenarnya merupakan versi lain dari Kupat Glabed, tetapi dengan tambahan lauk utama berupa daging blengong.

Blengong adalah hasil persilangan antara bebek dan angsa yang menghasilkan daging dengan tekstur lebih padat dan rasa yang khas. Karena perpaduan kuah kental khas Glabed dengan daging Blengong yang kaya rasa, Ketupat Blegong menjadi salah satu makanan khas Tegal yang banyak dicari.

5. Ketupat Bongo atau Kupat Bongko (Tegal, Jawa Tengah)
Ketupat yang satu ini memiliki karakteristik berbeda dari yang lain karena disajikan dengan sayur tempe yang telah mengalami proses fermentasi sehingga rasanya sedikit asam. Perpaduan ketupat dan sayur tempe asam ini menciptakan cita rasa unik yang menarik bagi pecinta kuliner tradisional.

Kupat Bongko juga sering disajikan dengan tambahan lauk lain seperti tahu dan kerupuk agar memberikan variasi tekstur yang lebih kaya dalam setiap suapan.

6. Ketupat Cabuk Rambak (Solo, Jawa Tengah)
Ketupat khas Solo ini memiliki penyajian yang unik. Ketupat diiris tipis-tipis lalu disiram dengan sambal wijen yang dicampur dengan kemiri dan kelapa parut sangrai.

Rasa dari sambal ini sangat khas, ada yang menyukai versi pedasnya, sementara yang lain lebih menyukai rasa gurih yang dominan. Untuk melengkapi hidangan ini, Ketupat Cabuk Rambak biasanya disajikan dengan kerupuk nasi yang disebut karak, memberikan kombinasi tekstur yang renyah dan lembut dalam satu hidangan.

7. Ketupat atau Lontong Sayur
Jenis ketupat yang satu ini mungkin paling umum dan bisa ditemukan hampir di seluruh Indonesia. Lontong sayur dibuat dari ketupat yang disajikan dengan kuah santan kental yang gurih dan sering kali dilengkapi dengan soun, telur rebus, serta taburan bawang goreng.

Hidangan ini sangat fleksibel karena bisa disesuaikan dengan berbagai jenis lauk tambahan seperti tahu, tempe, hingga opor ayam.

Naufal Ridhwan Aly dan Melinda Kusuma Ningrum berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Muasal Rengginang: Jejak Camilan Tradisional yang Tidak Pernah Absen Selama Lebaran

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |