TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan beberapa pesawat darurat untuk dikirim ke Iran guna membantu menangani dampak ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee, Iran, kata kementerian darurat Rusia pada Ahad seperti dilansir Al Arabiya.
Putin menjadi salah satu pemimpin dunia pertama yang menawarkan bantuan kepada Iran setelah ledakan besar di depot kontainer di pelabuhan utama dekat Selat Hormuz.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Darurat Rusia mengatakan bahwa sebuah pesawat amfibi Beriev Be-200 yang khusus digunakan untuk pemadam kebakaran, serta sebuah pesawat angkut militer Ilyushin Il-76, akan dikirim ke Iran untuk membantu mengatasi kebakaran pascaledakan.
Putin telah menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa dan menawarkan bantuan kepada Iran untuk menangani dampak ledakan tersebut, kata Kremlin.
Dikatakan bahwa Putin telah menyampaikan "ucapan simpati dan dukungan yang tulus kepada keluarga korban, serta harapannya agar semua yang terluka segera pulih."
Kebakaran masih terjadi hampir 24 jam setelah ledakan di pelabuhan raksasa Shahid Rajaee di Iran selatan, pelabuhan terpenting dan jalur utama perdagangan dunia di negara itu. Jumlah korban tewas telah meningkat menjadi sedikitnya 28 orang dan jumlah korban luka telah meningkat menjadi lebih dari 1.000 orang.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian terbang ke Bandar Abbas, sebuah kota yang berjarak 20 mil di sebelah barat pelabuhan di Provinsi Hormozgan, untuk mendapatkan pengarahan tentang investigasi dan operasi penyelamatan.
Dengan asap yang menyesakkan dan polusi udara yang menyebar di seluruh wilayah, sekolah dan kantor di Bandar Abbas diperintahkan tutup pada Ahad, demikian laporan TV pemerintah. Kementerian Kesehatan Iran menghimbau warga untuk tidak keluar rumah sampai pemberitahuan lebih lanjut dan menggunakan masker pelindung.
Rekaman CCTV yang beredar di media Iran menunjukkan kebakaran lokal yang dimulai lima menit setelah Sabtu tengah hari di satu kontainer lalu menyebar dengan cepat ke kontainer lain, dan para pekerja pelabuhan mulai berlarian. Ledakan besar kemudian terjadi dalam waktu dua menit, yang melumpuhkan kamera.
Ledakan itu terjadi tepat saat putaran ketiga perundingan antara Amerika Serikat dan Iran dimulai, yang dirancang untuk menghasilkan kontrol baru terhadap program nuklir Iran sebagai imbalan atas pencabutan sanksi AS.
Kementerian luar negeri Iran menggambarkan perundingan tersebut, yang dimediasi oleh Oman dan diadakan di Muscat, sebagai perundingan yang serius, praktis, dan lebih terperinci daripada perundingan sebelumnya. Putaran perundingan berikutnya akan diadakan pada 3 Mei 2025 di Eropa.