Proyek PLTS Terapung Saguling Dapat Pendanaan JETP Rp 1 Triliun

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dan mitra internasional program Just Energy Transition Partnership (JETP) menandatangani finalisasi pendanaan investasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Saguling, Jawa Barat. Proyek tersebut bakal memobilisasi US$ 60 juta atau Rp 1 triliun (dengan asumsi rupiah 16.787 per dolar Amerika Serikat) dari total pendanaan JETP.

Penandatanganan dilakukan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa, 29 April 2025.  “Kami sangat mengapresiasi kepercayaan dan dukungan dari para investor dan institusi keuangan internasional, DEG dari Jerman, Proparco dari Prancis, dan Standard Chartered dari Inggris, yang telah menunjukkan keyakinan pada potensi energi terbarukan di Indonesia," Ujar Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat penandatanganan di kantornya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendanaan untuk pengembangan, kontruksi, hingga pengoperasian akan dilakukan lembaga pembiayaan pembangunan Jerman, DEG, lembaga pembiayaan pembangunan Prancis PROPARCO, dan Standard Chartered Bank asal Inggris. Sementara itu, pembangunan PLTS Terapung Saguling dikembangkan oleh PLN Indonesia Power dan ACWA Power.

Menyitir laman resmi Kemenko Perekonomian, Proyek pembangkit listrik yang berlokasi di Jawa Barat tersebut memiliki kapasitas terpasang sebesar 92 Megawatt-peak (MWp). Pembangkit ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dalam sistem ketenagalistrikan di Indonesia setidaknya hingga 63.100 ton per tahun. Selain itu, pengembangan PLTS Terapung Saguling juga dianggap akan mampu meningkatkan produksi listrik dari tenaga surya di Indonesia hingga sekitar 13 persen.

Sebagai informasi, Pemerintah Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia, dan Uni Eropa membentuk IPG yang berkomitmen untuk mendukung JETP Indonesia melalui pendanaan pembangunan. IPG tersebut bekerja sama dengan GFANZ yang merupakan koalisi global dimana terdiri dari lembaga-lembaga keuangan terkemuka. 

Pada awal 2025, Jerman mengambil alih kepemimpinan IPG di JETP Indonesia bersama Jepang. Melalui kelompok kerja yang dibentuk oleh GFANZ, lembaga keuangan terkemuka seperti Standard Chartered, berkomitmen untuk memobilisasi pendanaan swasta dan memfasilitasi investasi mendukung transisi energi Indonesia. Kolaborasi IPG dan sejumlah lembaga keuangan tersebut akan memobilisasi pendanaan hingga total US$ 20 miliar.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |