Profil PT Chandra Asri Alkali yang Diduga jadi Korban Pemalakan

5 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah organisasi pengusaha diduga melakukan pemalakan dan meminta jatah proyek viral di media sosial sejak Jumat, 9 Mei 2025. Mereka mendatangi investor asing PT Chandra Asri Alkali (CAA) di kawasan industri Krakatau Steel Cilegon, Banten.

Seorang yang ada di dalam video itu menyatakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) serta pengusaha lokal lainnya ingin ikut terlibat dalam proyek senilai Rp 15 triliun. Terdengar juga pernyataan pengusaha lokal yang tidak ingin menjadi penonton dan meminta agar bisa mendapat bagian sebesar Rp 5 triliun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan sudah membentuk tim verifikasi untuk menyelesaikan persoalan dugaan pemalakan itu. Dia tidak tidak ingin masyarakat maupun investor di Cilegon terganggu dengan sekelompok orang yang mengatasnamakan organisasinya. 

“Di sini kami bergerak cepat,” kata Anindya di Tempo Scan Tower, Jakarta Selatan, Selasa, 13 Mei 2025. Lantas, seperti apa profil PT Chandra Asri Alkali? 

Profil PT Chandra Asri Alkali

PT Chandra Asri Alkali merupakan anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group), yang didirikan oleh taipan Prajogo Pangestu. Chandra Asri Alkali akan mengoperasikan pabrik soda api (caustic soda) dan ethylene dichloride di Cilegon

Berdasarkan Laporan Tahunan 2024 PT Chandra Asri Pacific Tbk, PT Chandra Asri Alkali didirikan di Jakarta pada 2023. Kepemilikannya sepenuhnya melalui PT Chandra Asri Perkasa dengan total aset sebesar US$ 257.387.000 atau sekitar Rp 4,1 triliun (asumsi kurs Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat). 

PT Chandra Asri Alkali akan mengoperasikan pabrik chlor alkali-ethylene dichloride (CA-EDC) dengan target penyelesaian pembangunan pada 2027. Pembangunannya memasuki fase konstruksi sejak 2025. 

Presiden Direktur PT Chandra Asri Alkali sejak 2023 hingga sekarang adalah Erwin Ciputra. Kemudian jajaran petinggi perseroan, di antaranya Wakil Presiden Direktur Fransiskus Ruly Aryawan, Direktur Andre Khor Kah Hin, Direktur Anawat Chansaksoong, Direktur Edi Riva’i, Presiden Komisaris Suryandi, dan Komisaris Baritono Prajogo Pangestu. 

Salah Satu dari 77 PSN

Melansir laman Chandra Asri Group, pabrik CA-EDC di Kota Cilegon yang akan dikelola PT Chandra Asri Alkali merupakan salah satu dari 77 program Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto. 

Pabrik CA-EDC itu menargetkan kapasitas produksi tahunan sebesar 400.000 ton kaustik soda basah dan 500.000 ton ethylene dichloride. Kaustik soda akan dimanfaatkan untuk industri pemurnian alumina dan nikel serta pemenuhan kebutuhan baterai kendaraan listrik, sedangkan ethylene dichloride adalah komponen utama polivinil klorida untuk sektor konstruksi. 

Pabrik CA-EDC milik PT Chandra Asri Alkali diklaim dapat menyerap 3.000 tenaga kerja selama masa konstruksi dan 250 pekerja ketika nantinya beroperasi. Selain itu, pabrik di Cilegon tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor chlor alkali hingga Rp 4,9 triliun per tahun. 

Seluruh ethylene dichloride yang diproduksi rencananya akan diekspor dan berpotensi menambah devisa negara hingga Rp 5 triliun per tahun. Selain mendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dan menyediakan lapangan kerja, proyek pabrik CA-EDC tersebut juga diyakini dapat memperkuat komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), mengurangi kemiskinan, dan memastikan pembangunan yang merata di seluruh Indonesia. 

Pabrik CA-EDC milik PT Chandra Asri Alkali diklaim telah dilengkapi dengan sejumlah dokumen perizinan, seperti analisis mengenai dampak lingkungan hidup (amdal) dan persetujuan bangunan gedung. Selain itu, proyek juga didukung dengan teknologi dari Asahi Kasei Corporation asal Jepang untuk pabrik soda api dan mitra teknologi vinil dari AS untuk pengembangan pabrik ethylene dichloride. 

Hammam Izzuddin dan Alif Ilham Fajriadi berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |