Profil Penembak Staff Kedubes Israel di Amerika Serikat

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta -Dua staf kedutaan Israel bernama Yaron Lischinsky dan Sarah Lynn Milgrim ditembak pada Rabu malam, 21 Mei 2025 di luar Museum Yahudi Ibu Kota di Washington, DC, Amerika Serikat. Menurut keterangan polisi, pelaku penembakan berteriak "Bebaskan Palestina" saat melakukan aksinya.

Pelaku diidentifikasi bernama Elias Rodriguez, pria berusia 30 tahun yang berasal dari Chicago. Polisi menyatakan bahwa Rodriguez tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya dan sempat terlihat mondar-mandir di sekitar lokasi sebelum melakukan penyerangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Korban, yang diduga merupakan sepasang kekasih, sedang meninggalkan sebuah acara Yahudi di museum tersebut ketika Rodriguez mendekati kelompok berisi empat orang dan melepaskan tembakan dari jarak dekat.

Kedutaan Besar Israel membenarkan adanya korban jiwa. "Dua staf kami tewas ditembak dari jarak dekat saat menghadiri acara kebudayaan," kata juru bicara kedutaan, Tal Naim Cohen.

Sosok Elias Rodriguez

Menurut laporan NDTV, Elias Rodriguez adalah pria berusia 30 tahun yang tinggal di Chicago. Ia dikenal aktif dalam organisasi Partai Sosialisme dan Pembebasan (Party for Socialism and Liberation/PSL) serta turut terlibat dalam gerakan Black Lives Matter (BLM), menurut sejumlah laporan.

Pada 2017, Rodriguez ikut serta dalam aksi protes di depan kediaman Wali Kota Chicago saat itu, Rahm Emanuel. Aksi tersebut diselenggarakan oleh beberapa kelompok, termasuk People's Congress of Resistance, ANSWER Chicago, dan Black Lives Matter Women of Faith.

Aksi itu dilakukan untuk memperingati kematian Laquan McDonald, remaja kulit hitam berusia 17 tahun yang ditembak 16 kali oleh polisi Chicago, Jason Van Dyke, pada 20 Oktober 2014. Kasus ini menjadi salah satu contoh paling terkenal dari kekerasan polisi di Amerika Serikat dan memicu gelombang protes di seluruh negeri.

Dalam unjuk rasa itu, Rodriguez mengaitkan pembunuhan McDonald dan upaya Kota Chicago menjadi tuan rumah markas besar Amazon dengan isu rasisme sistemik dan ketimpangan ekonomi.

Kronologi Penembakan di Washington DC

Sebelum terjadinya penembakan di Washington, DC, sejumlah saksi mata melihat Elias Rodriguez mondar-mandir di luar Museum Yahudi Ibu Kota. Polisi menyebut bahwa Rodriguez kemudian mendekati empat orang dan menembak dua di antaranya dari jarak dekat.

Setelah itu, Rodriguez masuk ke dalam museum dan berpura-pura sebagai korban. Ia bahkan meminta orang lain untuk menghubungi polisi. Namun, saat petugas tiba di lokasi, Rodriguez mengangkat tangan dan mengaku, “Saya yang melakukan ini,” serta menyatakan dirinya tidak bersenjata.

Dia kemudian mengeluarkan kain keffiyeh merah (syal tradisional Timur Tengah. Kepala Kepolisian Washington, Pamela Smith, menyampaikan bahwa setelah ditangkap, Rodriguez meneriakkan "Bebaskan Palestina, Bebaskan Palestina".

Rodriguez terus mengulangi teriakan tersebut meski sudah diseret keluar gedung oleh pihak berwenang. Ia kemudian menunjukkan kepada polisi lokasi tempat ia membuang senjatanya.

Rodriguez juga didakwa atas pembunuhan pejabat asing, menyebabkan kematian dengan senjata api dan melepaskan tembakan selama kejahatan kekerasan, menurut pengaduan pidana.

Presiden AS Donald Trump menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengatakan pembunuhan tersebut didasari oleh antisemitisme. “Kebencian dan Radikalisme tidak punya tempat di AS,” kata Trump di Truth Social.

"Turut berduka cita kepada keluarga korban. Sungguh menyedihkan bahwa hal seperti ini bisa terjadi! Semoga Tuhan memberkati kalian semua!"

Kemudian, ia menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas insiden tersebut. Netanyahu kemudian menginstruksikan misi Israel di seluruh dunia untuk meningkatkan keamanan setelah serangan tersebut.

Dewi Rina Cahyani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Dua Diplomat Israel Ditembak, Pelaku Teriak Bebaskan Palestina

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |