TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan perebutan gelar Piala Asia U-17 2025 antara tim tuan rumah Arab Saudi melawan Uzbekistan dijadwalkan pada Minggu, 20 April 2025, pukul 22.00 WIB. Duel final ini akan berlangsung di Stadion King Fahd Sports City, Taif.
Tim tuan rumah asuhan Mario da Silva yang mengejar gelar keduanya di turnamen ini, menyusul keberhasilan mereka menjadi juara pada 1985 dan 1988, diprediksi bakal tampil ngotot seperti yang ditunjukkan di semigfinal. Dalam pertandingan pada Kamis lalu, mereka tampil penuh semangat melawan Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abubaker Abdelrahman Saeed dan rekan-rekannya nyaris gagal ke final. Sebab, setelah gawangnya dibobol oleh Oh Ha-Ram pada akhir babak pertama, mereka kesulitan mencetak gol balasan hingga pertandingan dalam waktu normal. Namun, saat tambahan waktu, mereka mendapat hadiah penalti setelah kiper Park Do-Hun melakukan pelanggaran ketika mencoba menghentikan pergerakan Abdulaziz Al Fawaz.
Kesempatan emas itu pun tak disia-siakan Arab Saudi U-17. Abubaker Abdelrahman Saeed yang menjadi algojo mampu menaklukkan Park Do-Hun sehingga kedudukan menjadi imbang 1-1 pada menit ke-90+12'. Skor ini bertahan hingga wasit meniup peluit tanda laga berakhir dan penentuan pemenang dilakukan lewat adu penalti.
Arab Saudi akhirnya menang dalam adu penalti dengan 3-1. Kim Ji-Sung yang menjadi penendang pertama Korea Selatan, berhasil menyarangkan bola ke gawang. Tetapi, tiga pemain lainnya, Kim Min-Chan, Jeong Hyeong-Ung, dan Kim Do-Yeon, gagal. Salah satu kegagalan mereka dalam adu penalti terjadi saat kiper Abdurahman AL Otaibi mampu menepis tendangan Jeong Hyeong-Ung.
Di satu sisi, dua penendang pertama Arab Saudi, Abdulaziz Al Fawaz dan Sabri Dahal, sukses. Namun, penendang ketiga Abdulrahman Sufyani gagal. Penendang keempat Thari Saeed menjadi penentu kemenangan setelah dia berhasil menaklukkan kiper Park Do-Hun.
Sementara itu, Uzbekistan mengalahkan Korea Utara dengan skor 3-0 dalam waktu normal di Stadion Fing Fahd Sports City, Jumat dinihari WIB, 18 April 2025. Berkat tiga gol yang dibuat Sadriddin Khasanov (31'), Jamshidbek Rustamov (63') dan Abubakir Shukurullaev (66'), mereka memastikan diri sebagai penantang gelar bagi tuan rumah.
Apabila mampu mengalahkan Arab Saudi di final, Uzbekistan akan menambah koleksi gelarnya di Piala Asia U-17 setelah 13 tahun berselang. Sebelumnya, tim berjuluk Singa Putih ini menjadi juara pada edisi 2012.
Uzbekistan Lebih Tajam di Depan Gawang
Timnas U-17 Uzbekistan sangat produktif dalam mencetak gol di Piala Asia U-17 2025 ini. Dalam tiga pertandingan Grup A, tim asuhan Islombek Ismoilov menyapu bersih dengan kemenangan, salah satunya clean sheet mengalahkan Arab Saudi yang menjadi lawannya di final dengan skor 3-0 di pertandingan terakhir grup.
Dalam tiga pertandingan grup mereka mengemas sembilan gol dengan hanya kebobolan dua gol. Berikutnya, mereka menang 3-1 atas Uni Emirat Arab di perempat final dan menyingkirkan Korea Utara dengan 3-0 di semifinal. Total mereka mencetak 15 gol dan hanya kebobolan tiga gol.
Sebanyak 11 gol di antaranya dicetak oleh top skor sementara Piala Asia U-17 2025 saat ini, Asilbek Aliev dengan lima gol, dan Sadriddin Khasanov dan Jamshidbek Rustamov, yang masing-masing mengemas tiga gol.
Sementara, Arab Saudi hanya bisa mencetak delapan gol dan kebobolan dengan jumlah yang sama dalam perjalanannya menuju ke partai puncak. Di fase grup, mereka mencetak lima gol dengan kebobolan lima gol. Selanjutnya, pertandingan perempat final dan semifinal, semuanya berakhir dengan skor imbang 2-2 dan 1-1, sehingga kepastian lolos lewat adu penalti.
Prediksi Pertandingan Arab Saudi vs Uzbekistan
Melihat perjalanan kedua tim di fase grup dan gugur sebelum mencapai final, Uzbekistan lebih diunggulkan memenangi duel perebutan gelar Piala Asia U-17 2025 pada Minggu malam ini. Meski lawan yang dihadapi adalah tuan rumah Arab Saudi, tim asuhan Islombek Ismoilov diprediksi bakal bermain menyerang seperti yang mereka tampilkan sebelumnya.
Akan tetapi, Arab Saudi yang mengejar gelar ketiganya setelah terakhir menjuarai ajang ini pada 1988, diperkirakan bakal bermain dengan motivasi berlipat di hadapan pendukungnya sendiri. Kekalahan 0-3 dari Uzbekistan bisa menjadi modal bagi mereka untuk menghindari kejadian serupa dan menyiapkan strategi untuk menaklukkannya.
Bermain pantang menyerah seperti yang mereka tunjukkan saat menghadapi Korea Selatan di semifinal, bisa kembali diulang ketika menghadapi Uzbekistan di final. Jika mampu melakukannya, mereka akan mampu menyulitkan lawan.
Di satu sisi, Uzbekistan yang berpengalaman mengalahkan Green Falcon dengan tanpa kebobolan di fase grup menjadi modal penting mereka mengulangi kemenangannya demi bisa membawa pulang gelar di ajang ini untuk kedua kalinya setelah 2012.