TEMPO.CO, Jakarta - Pergi liburan hal yang sangat menyeangkan. Tapi kadang merasa khawatir kalau naik pesawat terbang. Terutama menghadapi turbulensi selama penerbangan.
Sebagian besar penumpang pesawat pernah mengalami turbulensi. Kondisi ini dapat menyebabkan pesawat berguncang, dapat terasa sangat tidak nyaman dan berujung pada ketakutan. Turbulensi kadang dapat berlangsung selama beberapa menit, tapi di waktu lain dapat terjadi beberapa kali selama penerbangan.
Apa itu turbulensi
Pramugari Kayleigh Weiver menyarankan agar tidak panik saat terjadi turbulensi. Meski awalnya dia takut terbang sebelum bekerja di pesawat. Namun dia berhasil mengalahkan rasa takutnya. "Setelah menyadarai bahwa turbulensi adalah bagian yang normal dari penerbangan," katanya dalam unggahan TikTok-nya seperti dilansir dari Express UK.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kayleigh juga menjelaskan secara rinci tentang apa yang terjadi selama turbulensi. Secara sederhana, menurut dia, turbulensi adalah gerakan udara yang tidak teratur atau kacau. Penyebabnya banyak hal seperti angin, badai, aliran jet, objek di dekat, dan pesawat terbang. Biasanya pesawat akan mengalami turbulensi lebih sering saat terbang di atas pegunungan.
Sebagai awak kabin, Kayleigh sudah mengetahui bahwa rute penerbangan yang akan dilalui mungkin akan lebih banyak mengalami turbulensi. Para pilot akan berusaha menyesuaikan ketinggian untuk menemukan udara yang lebih halus untuk dilalui. Dia juga menyakinkan bahawa turbulensi tidak berbahaya dan bukan penyebab utama pesawat jatuh.
Tips mengatasi kecemasan saat turbulensi
Tapi penumpang sebaiknya tetap memakai sabuk pengaman. Dia mengatakan banyak maskapai penerbangan menganjurkan agar mengenakan sabuk pengaman, bahkan saat sinyal dimatikan. "Teman-teman, turbulensi sebenarnya tidak menakutkan dan juga bukan sesuatu yang tidak perlu kalian khawatirkan," ujarnya dalam akun @kayleighrweaver.
Unggahannya itu mendapat beragam komentar, dari yang merasa kewalahan menghadapi turbulensi hingga ada yang menikmatinya. "Saya awak kabin, tetapi tetap membenci turbulensi," tulis seorang pengguna TikTok.
"Aneh sekali, saya bekerja sebagai awak pesawat selama bertahun-tahun dan sekarang saya takut terbang. Saya benci itu," tulis pengguna yang merupakan mantan awak pesawat.
"Bagus tapi saya mabuk perjalanan dan turbulensi memperburuk keadaan," komentar yang lain.
Ada juga yang memberikan saran untuk menghadapi turbulensi. "Cara terbaik untuk melihat turbulensi adalah seperti jalan raya. Tidak semua jalan mulus dan beberapa benar-benar bergelombang." “Terima kasih sudah menjelaskannya,” tulis pengguna lainnya.
Sementara pengguna lain justru menikmati turbulensi. "Saya sangat menyukai turbulensi, sangat menenangkan dan selalu membuat saya mengantuk," tulisnya,
Ada beberapa cara lain untuk mengatasi ketakutan saat turbulensi. Selain tetap mengencangkan sabuk pengaman dan mengikuti arahan awak kabin, yaitu dengan mempraktikkan meditasi dan mengatur pernapasan.
"Tips yang membantu saya dalam karier saya di angkasa adalah bernapas perlahan. Memperhatikan pernapasan saya dengan menarik dan mengembuskan napas perlahan telah mengubah permainan. Ini membantu saya untuk tetap tenang selama turbulensi dan juga menyelesaikan pekerjaan saya," kata Doménica Jiménez, seorang pramugari Eastern Airlines, seperti dilansir dari Huffington Post.
Sedangkan pramugari Delta Airlines Laura Nottingham mengatakan cara terbaik untuk tetap tenang adalah dengan mengalihkan perhatian. "“Manfaatkan waktu yang Anda miliki selama penerbangan untuk membaca buku, mendengarkan musik, atau membuat daftar tugas," katanya.
Jelajahi film dan acara di layar sandaran kursi atau unduh hiburan sendiri sebelum penerbangan. Jika bepergian dengan teman, bicarakan dengan mereka tentang hal-hal yang tidak terkait dengan penerbangan. Intinya adalah untuk menjaga otak tetap fokus.
