Polisi Tangkap 93 Mahasiswa Trisakti Karena Memaksa Masuk ke Balai Kota Jakarta

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 93 orang ditangkap oleh pihak kepolisian ketika melakukan aksi unjuk rasa memperingati 27 tahun reformasi di depan Gedung Balai Kota Jakarta. Menurut Direktur Amnesty Indonesia Usman Hamid, keseluruhan orang yang ditangkap tersebut merupakan mahasiswa Universitas Trisakti.

"Semuanya mahasiswa Trisakti," kata Usman Hamid ketika ditemui di Markas Polda Metro Jaya pada Kamis, 22 Mei 2025. Salah satu orang yang ditangkap adalah Presiden Mahasiswa Trisakti Faiz Nabawi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ditemui terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi membenarkan kabar tersebut. Namun, Ade berdalih pihak kepolisian hanya melakukan pengamanan, bukan penangkapan. Dia menjelaskan, hal itu dilakukan karena massa aksi kala itu ricuh. 

"Kami membenarkan (pengamanan) kemarin," ucap Ade dalam konferensi pers pada Kamis, 22 Mei 2025.

Menurut Ade, massa kala itu memaksa untuk masuk ke Gedung Balai Kota Jakarta dan menerobos barikade pengamanan. "Kan sudah disiapkan lokasinya di depan pintu masuk, tapi malah memaksa menerobos melalui pintu keluar," katanya.

Selain itu, Ade juga menyebut para mahasiswa melakukan beberapa aksi kekerasan terhadap aparat yang sedang mengamankan aksi. Beberapa bentuk kekerasan yang ia maksud seperti mendorong, memukul, serta menendang petugas. 

"Sehingga mengakibatkan tujuh anggota Polri mengalami luka-luka," ucap Ade kepada para wartawan. 

Hingga saat itu, 93 mahasiswa tersebut masih ditahan di Markas Polda Metro Jaya. Mereka masih menjalani pemeriksaan oleh pihak penyelidik terkait peristiwa kericuhan dalam aksi kemarin. "Sampai saat ini masih diamankan di Polda," ujar Ade. 

Sebelumnya viral di media sosial aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa Trisakti ricuh. Terlihat terjadi aksi saling dorong dan saling pukul antara massa aksi dengan aparat kepolisian. 

Rombongan mahasiswa Trisakti tersebut diketahui sedang menggelar aksi untuk memperingati 27 tahun reformasi yang jatuh tepat di tanggal 21 Mei. Mereka membawa beberapa tuntutan, salah satunya meminta 4 mahasiswa Trisakti yang tewas tertembak saat Tragedi Trisakti yaitu Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie untuk dijadikan pahlawan. 

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |