TEMPO.CO, Jakarta - Shinjiro Koizumi resmi menjabat sebagai Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang menggantikan Taku Eto yang mengundurkan diri setelah pernyataannya terkait beras menuai kecaman luas.
Penunjukan Koizumi diumumkan oleh Perdana Menteri Ishiba pada Rabu lalu, 21 Mei 2025, setelah Eto menyatakan mundur usai mengakui dirinya tidak pernah membeli beras karena selalu mendapatkannya dari para pendukung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan Eto dianggap tidak sensitif di tengah krisis harga bahan pokok yang tengah membebani masyarakat Jepang. Dalam acara penggalangan dana politik pada Minggu, 18 Mei 2025, Eto mengatakan sebagai berikut.
“Saya tidak pernah membeli beras. Pendukung saya memberi saya begitu banyak beras hingga saya memiliki lebih banyak dari yang bisa saya jual,” kata Eto, dikutip situs web NHK.
Menanggapi situasi tersebut, Perdana Menteri Ishiba bergerak cepat dengan menunjuk Koizumi sebagai pengganti. Ishiba menyebut Koizumi memiliki pengalaman, wawasan, dan semangat reformasi yang dibutuhkan untuk menangani persoalan mendesak di sektor pertanian dan pangan, terutama menyangkut melonjaknya harga beras.
“Koizumi memiliki pengalaman, wawasan, dan semangat untuk membawa reformasi di bidang pertanian dan perikanan,” kata Ishiba dalam pernyataannya dikutip CNA..
Koizumi Prioritaskan Penurunan Harga Beras
Dalam pernyataan perdananya sebagai Menteri Pertanian, Koizumi menegaskan bahwa penanganan kenaikan harga beras akan menjadi prioritas utamanya.
“Saya akan mengutamakan beras dan melihat diri saya sebagai menteri beras,” ujarnya seperti dikutip dari News TVBS.
"Saya yakin bahwa misi terpenting Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan adalah menyediakan pasokan pangan yang stabil bagi masyarakat. Untuk itu, saya akan berusaha sebaik mungkin. Pertama-tama, dalam hal beras, saya akan memastikan bahwa beras dapat dipasok kepada konsumen dengan harga yang stabil." ujar Koizumi dikutip dari News Ustv
Pada konferensi pers setelah menjabat, Menteri Koizumi mengumumkan penangguhan sistem penawaran beras cadangan sebelumnya dan menggantinya dengan "kontrak bebas" untuk mencegah tawaran tinggi yang dapat menaikkan harga beras. Ia juga menunjukkan bahwa di masa lalu 90% beras cadangan ditawar oleh koperasi pertanian, tetapi hanya 10% yang akhirnya masuk ke pasar, yang menjadi alasan utama melonjaknya harga beras.
Dikenal sebagai Reformis
Dikutip dari The Editor Shinjiro Koizumi merupakan politisi Partai Demokrat Liberal (LDP) yang telah enam kali terpilih sebagai anggota majelis rendah dari Daerah Pemilihan Kanagawa No. 11. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan dikenal sebagai tokoh muda reformis dengan komunikasi publik yang kuat.
Koizumi juga memiliki latar belakang sebagai direktur Divisi Pertanian dan Kehutanan LDP dan telah terlibat dalam reformasi koperasi pertanian Jepang. Ia menyatakan akan menggunakan pengalamannya untuk menormalkan kembali sektor pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Pekerjaan utama kementerian ini adalah memastikan pasokan pangan yang stabil. Saya berkomitmen penuh untuk menjalankan misi ini,” kata Menteri Pertanian Koizumi kepada wartawan.
Dengan tekanan publik yang besar dan ekspektasi tinggi dari pemerintahan, Koizumi diharapkan dapat membuktikan kepemimpinannya dalam menjawab tantangan utama sektor pertanian Jepang saat ini: menurunkan harga beras dan memastikan distribusi pangan yang adil dan efisien.