8000hoki.com Situs website Slots Gacor China Terpercaya Gampang Win Terus
hoki kilat Login server Slot Gacor China Terpercaya Pasti Scatter Full Online
1000 hoki Daftar server Slots Gacor Vietnam Terbaru Gampang Jackpot Full Online
5000hoki Data Platform website Slot Gacor Indonesia Terkini Sering Lancar Jackpot Online
7000hoki.com ID website Slots Gacor Malaysia Terbaru Gampang Lancar Jackpot Non Stop
9000 hoki Data Platform website Slot Gacor Myanmar Terkini Pasti Win Online
Alternatif Platform Slot Maxwin China Terpercaya Pasti Win Full Non Stop
Idagent138 Slot Anti Rungkat
Luckygaming138 Slot Terpercaya
Adugaming Daftar Slot Anti Rungkad Online
kiss69 login Slot Maxwin Online
Agent188 login Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya
Moto128 login Slot Gacor
Betplay138 Daftar Slot Terbaik
Letsbet77 Daftar Akun Slot Maxwin Terbaik
Portbet88 login Id Slot Game Terpercaya
Jfgaming168 Daftar Akun Slot Maxwin Terpercaya
MasterGaming138 Id Slot Anti Rungkat Terbaik
Adagaming168 Daftar Slot Anti Rungkad Terpercaya
Kingbet189 Daftar Slot Game Terpercaya
Summer138 login Akun Slot Gacor
Evorabid77 login Akun Slot Anti Rungkad
bancibet Daftar Slot Gacor
adagaming168 Akun Slot Game Online
nilaijual login Id Slot Maxwin
sukahoki Id Slot Anti Rungkat
hokiforex Daftar Id Slot Maxwin Online
valasindo Daftar Akun Slot Gacor
sukasukaan login Akun Slot Anti Rungkat Online
CNN Indonesia
Rabu, 04 Jun 2025 09:39 WIB

Kupang, CNN Indonesia --
Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan tidak ada aliran dana yang diperoleh eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja yang diterima dari situs porno setelah mengunggah video kekerasan seksual.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTT, Kombes Patar Silalahi menjelaskan bahwa dari hasil penyelidikan hingga ke tahap penyidikan belum ada indikasi dan fakta adanya aliran dana dari situs porno sekitar Rp4 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi terkait informasi yang adanya aliran dana sebesar 4 miliar itu terkait kasus tindak pidana kekerasan seksual yang terjadi itu, mulai dari awal penyelidikan hingga sampai tahap penyidikan sampai saat ini belum ada indikasi terkait (aliran) dana tersebut," kata Patar.
Dia membantah isu yang beredar AKBP. Fajar menerima uang sebesar Rp. 4 miliar dari hasil unggahan video ke situs porno. Karena fakta-fakta itu untuk sementara tidak ditemukan selama proses penyelidikan dan penyidikan.
Disampaikan Patar, fakta yang terungkap dari penyelidikan dan penyidikan bahwa video yang diunggah oleh AKBP. Fajar tersebut tidak dilakukan dengan transaksional. Tetapi pelaku hanya mengunggah begitu saja tanpa adanya transaksi ataupun menjual video tersebut.
"Dari hasil pemeriksaan terkait dengan video (porno kekerasan seksual) itu yang diupload itu hanya sekedar sesuai pengakuan dari pelaku untuk berkontribusi terhadap komunitas (situs porno)," ujar Patar.
"Tidak ada transaksional di situ, tidak ada hal-hal yang terkait dengan beli, penjualan, jual beli gambar video, murni untuk memberi kontribusi atau memberi berbagai dengan komunitas," katanya.
Sebelumnya beredar informasi jika eks Kapolres Ngada AKBP. Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja mendapat bayaran sebesar Rp. 4 miliar dari hasil penjualan video aksi kekerasan seksual yang dilakukannya dengan para korban anak berusia enam tahun.
AKBP Fajar telah ditetapkan sebagai tersangka pencabulan dan kekerasan seksual terhadap tiga anak berusia 6 tahun, 13 tahun dan 16 tahun.
Selain itu, Fajar juga diduga terlibat kasus dugaan penyalahgunaan narkoba karena dari hasil tes urine di Divisi Propam Mabes Polri dinyatakan positif.
Kasus kekerasan seksual tersebut diungkap pertama kali oleh Polisi Federal Australia (AFP) setelah video kekerasan seksual yang dilakukan AKBP. Fajar terhadap anak berusia 6 tahun beredar di situs porno asing darkweb.
Dalam putusan etik oleh Komisi Kode Etik Polri, AKBP Fajar dipecat dari dinas kepolisian atau divonis Pemberhentian Tidak dengan Hormat (PTDH).
Atas putusan pemecatan tersebut, Fajar kemudian mengajukan banding. Namun banding Fajar ditolak.
(fra/ely/fra)