Pindai Mata Worldcoin Dapat Uang, Berapa Banyak Orang yang Ikut?

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TPDSE) layanan Worldcoin dan WorldID. Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi Alexander Sabar mengatakan langkah itu diambil setelah adanya laporan masyarakat mengenai aktivitas yang mencurigakan terkait dua layanan kripto

“Pembekuan ini merupakan langkah preventif untuk mencegah potensi risiko terhadap masyarakat,” kata Alexander dalam keterangannya, Minggu, 4 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Worldcoin dan WorldID ramai diperbincangkan di media sosial setelah ratusan orang rela mengantre untuk memindai atau scan retina mata dengan imbalan uang tunai sebesar Rp 200 ribu hingga Rp 800 ribu. Lantas, sudah ada berapa orang yang menggunakan Worldcoin dan WorldID? 

Jumlah Pengguna Worldcoin dan WorldID

Melansir TechTarget, Worldcoin merupakan inisiatif mata uang kripto yang menggabungkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dengan blockchain. Dipimpin oleh Chief Executive Officer (CEO) OpenAI, perusahaan yang sama dengan ChatGPT, Sam Altman, Worldcoin menggunakan metode identifikasi baru berupa pemindaian iris mata. 

Namun, pengguna tidak bisa mendaftar begitu saja untuk mendapatkan kripto gratis. Pengguna harus memperoleh WorldID dengan mengunjungi pusat Orb yang tersedia di sejumlah negara. Adapun Orb adalah perangkat berbentuk bola seukuran bowling yang bertugas memindai iris mata pengguna Worldcoin. 

Calon pengguna bisa mengunduh aplikasi World App dan membuat akun Worldcoin tanpa WorldID, tetapi tidak bisa mendapatkan token gratis hingga iris mata dipindai. Aplikasi World App akan memberi pengguna dompet kripto yang dapat diintegrasikan dengan berbagai mata uang kripto lainnya, seperti Bitcoin dan Ethereum. 

Worldcoin melaporkan melalui laman resminya, Jumat, 11 April 2024, aplikasi World App yang kompatibel dengan WorldID telah digunakan oleh 10 juta pengguna. Aplikasi yang pertama kali diluncurkan pada Mei 2023 tersebut, telah diunduh 4 juta kali pada November di tahun yang sama. 

Pertumbuhan 10 juta pengguna di lebih dari 160 negara itu dengan 2 juta pengguna aktif harian dan lebih dari 70 juta total transaksi. World App juga telah mencatatkan rata-rata 7,1 transaksi per detik, sehingga menjadi dompet kustodian mandiri paling populer di dunia menurut CoinGecko. 

Risiko Bahaya Worldcoin dan World ID

Menurut Associate Professor Fakultas Hukum dan Keadilan University of New South Wales (UNSW), Australia, Katharine Kemp dalam tulisannya, Rabu, 9 Agustus 2023, Worldcoin yang menggunakan iris mata untuk verifikasi menjadi sulit dipalsukan. Namun, risiko menyerahkan data biometrik pribadi kepada OpenAI tersebut sangat tinggi. 

Mantan agen rahasia Edward Snowden pun telah mengkritik Worldcoin karena memanfaatkan data iris mata. “Jangan gunakan biometrik untuk apa pun,” tulis Snowden dalam cuitannya di akun X (Twitter). 

Karena risiko yang tinggi, sejumlah negara akhirnya mengambil tindakan. Pemerintah Kenya diketahui telah menangguhkan aktivitas Worldcoin dengan menyatakan bahwa masalah regulasi seputar layanan tersebut sebagai “sesuatu yang memerlukan tindakan segera”. 

Kemudian, pengawas privasi Jerman juga sedang menyelidiki praktik bisnis Worldcoin dengan dukungan dari regulator Prancis. Mereka menyebut praktik data Worldcoin sebagai sesuatu yang patut dipertanyakan. Lalu, Kantor Komisaris Informasi Inggris juga telah mengumumkan akan menyelidiki Worldcoin. 

Annisa Febiola, Rizki Dewi Ayu, dan M. Faiz Zaki berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |