Perdana, Menlu AS Tak Ikut Rapat NATO Bahas Perang Rusia-Ukraina

19 hours ago 3

CNN Indonesia

Kamis, 04 Des 2025 08:40 WIB

NATO menggelar rapat dengan negara-negara anggota di Brussels pada Rabu (3/12), membahas perang Rusia dan Ukraina yang tak kunjung berakhir. Rapat penting negara-negara NATO hanya diwakili Wamenlu AS, Christopher Landau. (REUTERS/Yves Herman)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menggelar rapat dengan negara-negara anggota di Brussels pada Rabu (3/12), membahas perang Rusia dan Ukraina yang tak kunjung berakhir.

Dalam rapat yang dihadiri para menteri luar negeri negara-negara anggota NATO, tak ada perwakilan dari Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio untuk pertama kalinya dalam 22 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS hanya diwakili Wakil Menteri Luar Negeri Christopher Landau di rapat NATO tersebut.

Rapat NATO kali ini digelar setelah perundingan utusan khusus Presiden Donald Trump dengan perwakilan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas rencana damai di Ukraina kembali buntu.

Meski tanpa kehadiran AS dalam rapat NATO kali ini, Sekjen NATO Mark Rutte mengatakan bahwa pihak Washington tetap "sangat terlibat" dalam proses tersebut.

Rutte kemudian menyinggung peran krusial Trump untuk bisa menghentikan kebuntuan di tengah perang yang berpotensi meluas ke Eropa.

"Hanya ada satu orang di seluruh dunia yang mampu memecahkan kebuntuan, dan itu adalah Presiden Amerika (Donald Trump)," ujar Rutte kepada para wartawan, dikutip dari NBC.

Sementara itu, Trump tetap optimistis meski perundingan antara utusan khususnya dengan perwakilan Putin untuk menawarkan rencana damai dan menghentikan perang di Ukraina kembali mentok.

Ia mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa utusan khusus Steve Witkoff dan menantunya, Jared Kushner, telah melakukan yang bagus dengan Putin pada Selasa (2/12).

"Apa hasil pertemuan tersebut? Saya tidak bisa sampaikan ke kalian karena ini menyangkut dua pihak," kata Trump.

"Impresinya bahwa mereka ingin... ia (Putin) ingin perang berakhir. Saya pikir ia ingin kembali dengan kehidupan normal. Ia ingin kembali berdagang dengan Amerika Serikat, sejujurnya, daripada kehilangan ribuan prajurit setiap pekan. Tapi impresi mereka sangat kuat bahwa ia akan membuat kesepakatan," Trump menambahkan.

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |