Jakarta (ANTARA) - Setiap tanggal 22 April, masyarakat dunia bersama-sama memperingati Hari Bumi. Pada tahun 2025 ini, momen tersebut menandai usia ke-55 sejak pertama kali dicetuskan pada tahun 1970. Hari Bumi kali ini jatuh pada hari Selasa di pekan ketiga bulan April.
Hari Bumi Sedunia merupakan peringatan internasional yang dirayakan setiap tahunnya sebagai bentuk penghargaan terhadap berbagai upaya yang telah dilakukan oleh para pembuat kebijakan, aktivis, hingga organisasi lingkungan dalam menjaga kelestarian bumi selama lebih dari lima dekade terakhir.
Pada peringatan ini, para tokoh pemerintahan, aktivis lingkungan, dan masyarakat pecinta alam dari berbagai belahan dunia bergabung dalam beragam aksi nyata.
Kegiatan tersebut bertujuan membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem dan keseimbangan alam. Aksi-aksi tersebut dapat berupa penanaman pohon, kampanye pengurangan plastik sekali pakai, pelestarian kawasan hutan, hingga upaya mengurangi penggunaan kertas.
Setiap tahun, peringatan Hari Bumi selalu mengangkat tema yang berbeda, disesuaikan dengan isu-isu lingkungan yang tengah menjadi perhatian dunia.
Pada tahun 2024 lalu, misalnya, temanya adalah “Planet vs. Plastik” yang menyoroti bahaya sampah plastik bagi bumi. Lalu, apa tema yang diangkat pada Hari Bumi tahun 2025? Berikut penjelasannya, dirangkum dari situs resmi Earth day dan berbagai sumber lainnya.
Baca juga: 30 ucapan Hari Bumi Sedunia dalam Bahasa Indonesia dan Inggris
Tema Hari Bumi sedunia 2025
Pada tahun 2025 ini, Hari Bumi Sedunia mengusung tema "Kekuatan Kita, Planet Kita". Tema tersebut menekankan pentingnya tanggung jawab bersama antara masyarakat, organisasi, hingga pemerintah untuk beralih ke energi terbarukan demi membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.
Ditargetkan pada tahun 2030, produksi energi terbarukan secara global dapat meningkat dua kali lipat, dengan fokus utama pada sumber energi bersih seperti panas bumi, tenaga air, tenaga pasang surut, angin, dan matahari.
Tema tahun demi tahun untuk Hari Bumi Sedunia (WED):
• Tema 2024: "Planet vs Plastik"
• Tema 2023: "Investasikan di Planet Kita"
• Tema 2022: "Investasi di Planet Kita"
• Tema 2021: "Pulihkan Bumi Kita"
• Tema 2020: "Aksi Iklim"
• Tema 2019: "Lindungi Spesies Kita"
• Tema 2018: "Akhiri Polusi Plastik"
• Tema 2017: "Literasi Lingkungan dan Iklim"
Baca juga: Pariwisata hijau: ekonomi sirkular untuk masa depan bumi
Pentingnya peringatan Hari Bumi Sedunia
Mengutip Pace Hospital, meningkatnya populasi dan pemanasan global telah memperparah risiko bencana alam yang mengancam kehidupan manusia.
Kondisi ini memicu perubahan iklim serta naiknya permukaan air laut. Jika tidak segera ditangani, besar kemungkinan umat manusia akan menghadapi lebih banyak bencana setiap tahunnya, yang berpotensi menelan ribuan korban jiwa.
Pada tahun 2022, sejumlah negara mulai mengadopsi berbagai kebijakan ramah lingkungan yang cukup signifikan. Sayangnya, hanya sebagian kecil dari kebijakan tersebut yang benar-benar diimplementasikan untuk mencapai target netral emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2050.
Lantas, mengapa peringatan Hari Bumi menjadi begitu penting? Karena momen ini bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi pengingat kolektif bahwa keberlangsungan hidup manusia sangat bergantung pada kesehatan bumi.
Menjaga bumi agar tetap layak huni merupakan tanggung jawab bersama. Hari Bumi menjadi pengingat pentingnya peran aktif setiap individu dalam melindungi bumi dari ancaman bencana alam, sekaligus mendorong penyusunan kebijakan lingkungan baru dan penerapan solusi konkret atas krisis ekologi yang terjadi.
Hari Bumi mendorong kesadaran global, memicu aksi nyata, serta mengajak setiap individu untuk ikut ambil bagian dalam menjaga lingkungan agar tetap lestari untuk generasi kini dan mendatang.
Lebih dari itu, Hari Bumi juga berfungsi sebagai sarana edukasi publik mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kelestarian ekosistem serta cara-cara untuk menjaga kelangsungan hidup flora dan fauna di planet ini.
Baca juga: Hari Bumi Sedunia, ini 7 cara sederhana untuk menjaga bumi
Baca juga: Indonesia-Kanada kolaborasi tanam 100 pohon ulin di Hari Bumi Sedunia
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025