TEMPO.CO, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 23 triliun sepanjang 2024. Jumlah ini menurun dari 2023 yang mencatatkan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 24 triliun. Dalam laporan keuangan Telkom di Bursa Efek Indonesia, Jumat, 18 April 2025, emiten milik BUMN ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 149,9 triliun sepanjang 2024. Jumlah ini meningkat tipis dari 2023 sebesar Rp 149,2 triliun.
Pendapat ini disumbang hasil penjualan data, internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp 94 triliun. Kemudian, pendapatan jaringan sebesar Rp 3 triliun, dan IndiHome sebesar Rp 26 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Telkom juga mencatatkan nilai aset sepanjang 2024 sebesar 299 triliun, atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 287 triliun. Sementara, total liabilitas Telkom pada 2024 tercatat sebesar Rp 137,2 triliun atau meningkat dari Rp130,4 triliun pada 2023. Jumlah ekuitas Telkom naik menjadi Rp 162,5 triliun pada 2024 dari Rp 156,5 triliun pada 2023.
Manajemen mengharapkan bahwa sebagian besar transaksi yang dialokasikan untuk kontrak yang belum diselesaikan pada 31 Desember 2024 akan diakui sebagai pendapatan selama periode pelaporan berikutnya. Kewajiban pelaksanaan yang belum terpenuhi pada 31 Desember 2024, bagian yang diharapkan dapat direalisasi dalam satu tahun adalah sebesar Rp 8.279 miliar dan bagian yang lebih dari satu tahun adalah sebesar Rp 3.498 miliar.
Manajemen menyebut Grup juga menandatangani beberapa perjanjian sewa menyewa dengan pihak ketiga maupun pihak berelasi yang tidak dapat dibatalkan. Perjanjian tersebut meliputi sewa jaringan, peralatan telekomunikasi serta tanah dan bangunan dengan jangka waktu bervariasi berkisar 1 sampai dengan 28 tahun yang akan berakhir bervariasi antara 2025 hingga 2037. “Periode sewa menyewa dapat diperpanjang berdasarkan perjanjian oleh kedua belah pihak,” kata manajemen dalam laporan keuangan mereka.
