Pemprov Jawa Timur Optimis Tak Temukan Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Kurban

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa tidak ada laporan mengenai kasus penyakit mulut dan kuku disingkat PMK hewan kurban di wilayahnya menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H. 

Pengawasan Berkala Penyebaran PMK

Dalam momen kunjungan ke Kabupaten Malang, Khofifah mengungkapkan rutin memantau perkembangan kondisi peternakan di Jawa Timur bersama Dinas Peternakan setempat.

"Beberapa hari terakhir, khususnya angka kematian akibat PMK nol karena banyak yang selesai diberikan vaksin dan vitamin," ujar Khofifah, dikutip dari Antara, 18 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Khofifah mengingatkan setiap pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Timur untuk senantiasa melakukan pengawasan berkala, khususnya di daerah yang memiliki banyak pasar hewan, walaupun saat ini belum ada temuan kasus PMK. "Saya selalu berpesan titik mana saja yang diwaspadai”.

Menurut Khofifah, jika terdapat laporan mengenai PMK di suatu daerah, maka pemerintah daerah perlu langsung mengambil tindakan cepat, salah satunya dengan menutup pasar hewan sehingga kondisi penyebaran PMK di lokasi tersebut benar-benar dinyatakan stabil.

"Jadi pasar hewan di titik-titik rawan yang masih terindikasi rawan berpotensi adanya penularan memang harus ditutup,” katanya.

Khofifah meminta agar sebaiknya tidak menggeneralisasi jika seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur merupakan wilayah rawan PMK.

"Jawa Timur kan luas, kalau misalnya ada kasus di satu kabupaten ya jangan disamaratakan ke semua Jawa Timur. Pasar hewan juga ada di beberapa titik," ujarnya.

Sebelumnya, Jawa Timur menjadi wilayah yang mengalami peningkatan penyebaran PMK pada akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025. Salah satu wilayah yang terdampak PMK paling besar adalah Tulungagung.

Sejak akhir November 2024, kasus PMK ditemukan di Tulungagung dengan jumlah ternak terjangkit mencapai 60-70 ekor sapi. Menurut drh. Tutus Sumaryani, salah satu penyebab munculnya kembali kasus PMK adalah kelembaban udara tinggi yang memicu aktivitas virus dan bakteri.

"Virus dan bakteri yang sebelumnya dorman kembali aktif karena kelembaban udara yang meningkat," ujar Tutus.

Upaya Awasi Ketat Lalu Lintas Hewan Kurban

Untuk mengatasi penyebaran PMK, Badan Karantina Provinsi Jawa Timur memperketat pengawasan dalam memastikan kelayakan dan kesehatan hewan yang masuk melalui pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

“Hewan kurban harus sudah divaksinasi PMK, diuji di laboratorium, dan menjalani masa karantina di daerah asal,” kata Kepala Karantina Jawa Timur Hari Yuwono Ady, melalui keterangan tertulis, pada Senin, 12 Mei 2025.

Hari memastikan bahwa petugas karantina melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen, kondisi kesehatan hewan, barcode eartag vaksinasi, serta kelayakan dan desinfeksi alat angkut. Selain itu, untuk mencegah penyebaran, maka seluruh pembayaran jasa karantina dilakukan secara non tunai sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 27 Tahun 2024. “Tidak ada pembayaran di luar ketentuan”.

Upaya menjaga kelancaran lalu lintas tersebut mendapat dukungan dari Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat Manaor Panggabean. Sahat menilai bahwa peran Karantina Jawa Timur sangat strategis karena menjadi pintu utama arus hewan dari Indonesia Timur dan Madura ke Pulau Jawa. 

"PMK masih menjadi ancaman bagi ternak. Kami mendorong masyarakat dan para pemangku kepentingan di pelabuhan turut aktif mengawasi dan melaporkan pergerakan hewan kurban kepada pejabat karantina," kata Sahat melalui keterangan tertulis yang sama. 

Sahat turut mengapresiasi mitra karantina yang telah melapor secara proaktif. Inisiatif ini, menurut Sahat, menjadi bagian penting untuk menjaga kesehatan hewan kurban dan menjamin daging yang sampai ke tangan konsumen tetap aman dikonsumsi.

Kukuh S. Wibowo dan Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor:

Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban di Sejumlah Daerah
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |