Pemprov DKI Bakal Wajibkan Pencak Silat Jadi Ekskul di Sekolah

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Wacana menerapkan seni beladiri pencak silat sebagai kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) wajib di sekolah-sekolah Jakarta memicu pro kontra.

Awalnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno yang melontarkan gagasan tersebut. Pria yang akrab disapa Doel ini mengatakan kebijakan ini sebagai wujud dari permintaan mendiang Wakil Gubernur Jakarta periode 1984-1987 Eddie Marjoeki Nalapraya.

"Beliau (Almarhum Eddie Nalapraya) sangat berharap, maka itu mungkin kita akan mewajibkan ekstrakurikuler pencak silat masuk di sekolah sekolah, agar menjadi olahraga pilihan untuk anak-anak kita," kata Doel usai melayat jenazah Eddie Nalapraya di Padepokan Pecak Silat, TMII, Jakarta Timur, Selasa (13/5), dikutip dari detik.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doel mengatakan keinginan ini disampaikan saat dirinya menjumpai almarhum di kediamannya dua bulan lalu. Dia meyakini keinginan almarhum yang diakomodir ini akan menjaga nilai-nilai pencak silat sebagai budaya nasional.

"Pencak silat harus ada di sekolah-sekolah, supaya kebudayaan Jakarta, kebudayaan Indonesia, itu tidak hilang melalui filosofi pencak silat itu, itu yang beliau sangat harapkan," ujarnya.

Dapat dukungan

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta F-PAN Oman Rohman Rakinda mendukung rencana Wagub Rano Karno agar pencak silat menjadi ekstrakurikuler (ekskul) wajib di sekolah. Oman menyebut pencak silat akan memberikan dampak positif untuk siswa.

"Kami dukung gagasan menjadikan pencak silat sebagai ekskul wajib di sekolah di Jakarta," kata Oman kepada wartawan, Jumat (16/5), dikutip dari detik.com.

Oman menyebut rencana Pemprov Jakarta itu juga sebagai pelestarian budaya. Menurutnya, pencak silat bisa membangun karakter sportivitas untuk siswa.

"Pencak silat merupakan warisan budaya adiluhung, ada unsur beladiri, seni, gerak olahraga dan pembangunan karakter sportivitas," jelasnya.

"Kita harapkan anak-anak kita fisiknya tumbuh tegap kuat, memiliki keberanian dan siap bersaing dalam kariernya," imbuhnya.

Ditolak anggota DPRD DKI lain

Sementara itu Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta F-Gerindra Rani Mauliani meminta Pemprov mengkaji secara matang sebelum menjadikan pencak silat sebagai kegiatan ekskul wajib di sekolah.

"Ya sebaiknya sih dikaji lebih matang terlebih dahulu sebelum bisa diberlakukan secara wajib, karena pencak silat memang budaya yang perlu dilestarikan, tapi untuk siswa yang mau mengikutinya kan jatuhnya kembali ke minat masing-masing," kata Rani.

Rani tidak mau kegiatan pencak silat ini nanti asal-asalan karena tidak disiapkan secara matang dan perlu dikaji dalam berbagai aspek.

"Pencak silat itu penuh sejarah bila mau diwajibkan perlu diperhatikan implementasinya sehingga jangan sampai terkesan asal-asalan. Sayang kalau sudah diberlakukan tapi ke depannya jadi tidak jelas karena kurang siap," katanya.

Sementara itu anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta F-PKS Abdul Aziz tidak setuju jika pencak silat menjadi ekstrakurikuler (ekskul) wajib di sekolah. Aziz menilai tidak semua siswa menyukai pencak silat.

"Gagasan ini cukup bagus untuk melestarikan budaya Betawi, tapi jika diwajibkan saya kurang setuju dengan beberapa alasan. Pertama, tidak semua murid menyukai pencak silat," kata Aziz.

Aziz menilai jika pencak silat jadi ekskul wajib, maka dibutuhkan tenaga pengajar silat di setiap sekolah. Dia mempertanyakan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) itu.

"Dibutuhkan jumlah guru pencak silat yang banyak untuk mengajar di sekolah-sekolah, apakah ada? Tiga, jika diwajibkan ada konsekuensi anggarannya harus disediakan Pemda DKI, apakah tersedia?" katanya.

Baca berita selengkapnya di sini.

(fra/fra/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |