8000 hoki Situs web Slots Maxwin Myanmar Terbaik Sering Scatter Full Non Stop
hokikilat.com Data Login server Slot Maxwin Thailand Terbaik Pasti Scatter Terus
1000hoki Data Akun server Slot Maxwin Myanmar Terbaru Sering Win Terus
5000hoki.com List Demo situs Slots Maxwin Myanmar Terpercaya Gampang Menang Non Stop
7000 hoki ID web Slots Gacor Singapore Terpercaya Sering Menang Full Non Stop
9000hoki Data Daftar server Slot Gacor Singapore Terbaik Gampang Lancar Scatter Full Non Stop
Data Situs Slots Maxwin Terpercaya Mudah Lancar Scatter Full Non Stop
Idagent138 Daftar Id Slot Maxwin
Luckygaming138 Id Slot Game
Adugaming Slot Maxwin
kiss69 login Akun Slot Maxwin
Agent188 login Slot Game Online
Moto128 Slot Online
Betplay138 Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik
Letsbet77 login Akun Slot Anti Rungkad
Portbet88 Slot
Jfgaming168 Daftar Id Slot Maxwin Terpercaya
MasterGaming138 login Slot Game Terpercaya
Adagaming168 Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik
Kingbet189 Daftar Slot Game
Summer138 Id Slot Online
Evorabid77 Slot Maxwin Terpercaya
bancibet Daftar Akun Slot Anti Rungkad Terbaik
adagaming168 login Slot Maxwin
TEMPO.CO, Jakarta - Isu gafisikasi batu bara kembali mencuat di saat harga batu bara mulai melandai. Kali ini para pengusaha sektor tambang mengusulkan agar pemerintah segera mempercepat proyek gasifikasi batu bara.
Rencana pemerintah untuk melakukan gasifikasi batu bara atau proyek dimetil eter (DME) ini timbul tenggelam. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sudah pernah mengusulkan proyek hilirisasi batu bara ini pada 2009. Namun, rencana hilirisasi batu bara itu nyaris tak pernah lagi terdengar. Dorongan ini kembali muncul di saat harga batu bara mengalami tekanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah negara sudah ada yang mengembangkan hilirisasi batu bara dalam skala besar dengan fokus berbeda yakni penggunaan untuk menghasilkan listrik, pemanfaatan dalam bidang kimia hingga produksi bahan bakar alternatif. Berikut daftar berbagai negara yang melakukan gasifikasi batu bara:
Melansir dari laman Titan Mining Energy yang bergerak dalam bidang penjualan batu bara, Cina merupakan negara yang sudah melakukan gasifikasi batu bara pada 2002. Adalah perusahaan asal Jepang, Toyo Engineering Corporation (TOYO), yang membangun pabrik DME pertamanya di Cina atas permintaan Lutianhua Group Inc, pabrik pupuk besar di Provinsi Sichuan. Awalnya pbarik pupuk itu menggunakan gas alam sebagai bahan baku, kemudian TOYO menggantikannya dengan gas dari batubara sebagai bahan utama. Dikutip dari situs Fortunes Business Insight, Cina adalah produsen DME terbesar di dunia.
Kisah sukses proses gasifikasi batubara salah satunya dari South African Coal Oil and Gas Corporation atau yang dikenal dengan Sasol di Afrika Selatan. Pada 2016, Sasol memproduksi gas sintetik sebesar 55 juta Nm3 per hari dengan menggunakan penggas Lurgi, dan memproduksi minyak sintetik sebanyak 150 ribu barel per hari melalui sintesis Fischer-Tropsch.
Sasol turut menyumbang 4 persen GDP Afrika Selatan atau sekitar US$ 7 miliar serta menyuplai 40 persen kebutuhan BBM dalam negeri Afrika Selatan (28 persen dari batubara) pada saat itu.
Dilansir dari laman forestdigest, India juga telah menyiapkan misi gasifikasi batu bara nasional dengan merancang langkah strategis. India sudah mulai pembangunan pabrik percontohan di negara bagian Odisha sebagai titik awal penerapannya.
Ketiga negara besar sebagaimana dikutip dari laman forestdigest, pernah mengembangkan gasifikasi, namun menunjukkan kemunduran karena biaya produksi yang sangat tinggi, terutama dalam menghasilkan metanol dan bahan kimia lainnya dari batubara. Faktor ekonomi yang kurang kompetitif, dikombinasikan dengan tekanan regulasi lingkungan yang ketat, membuat proyek gasifikasi sulit untuk berlanjut dan berkembang di tiga negara tersebut.
Nandito Putra berkontribusi dalam artikel ini.
Pilihan Editor: Mengapa Pengurusan Izin Tenaga Kerja Asing Rawan Korupsi