CNN Indonesia
Kamis, 10 Apr 2025 06:50 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah partai politik menyambut baik pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta, Senin (7/4) lalu.
Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim menilai pertemuan antara Prabowo dan Megawati memang pasti akan terjadi serta patut disambut baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Silahturahmi pada hakikatnya sebuah keniscayaan. jadi silahturahmi antar tokoh bangsa adalah sesuatu yang harus disambut positif sebagai bagian dari kebersamaan kebangsaan," kata Hermawi saat dihubungi, Rabu (9/4).
Hermawi menilai silaturahmi memang harus dilakukan antar elit politik terlepas dari posisi politik yang masing-masing ambil dalam bernegara.
"NasDem menyambut baik setiap silahturahmi antar tokoh, silahturahmi harus terus dilakukan terlepas dari posisi partai apakah di dalam atau di luar pemerintahan," jelas dia.
Senada, Sekretaris Jenderal Golkar Sarmuji turut mendukung pertemuan itu karena dianggap membawa dampak positif bagi bangsa dan negara.
Namun, ia enggan menjawab dengan tegas apakah Golkar terbuka apabila PDIP bergabung kedalam Kabinet Merah Putih.
"Setiap silaturahmi akan memberikan energi positif. Silaturahmi elit akan membawa keteduhan dan keharmonisan di masyarakat," kata Sarmuji saat dihubungi.
"Urusan koalisi Presiden lebih tahu kebutuhannya," sambungnya.
Setali tiga uang, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid turut mendukung pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu.
"Ini menunjukkan bahwa memang Pak Prabowo tidak ada masalah dengan Ibu Mega, sekaligus Pak Prabowo tidak punya masalah dengan tokoh politik yang lain," ujar Jazilul saat dihubungi.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani menyebut Prabowo membahas sejumlah hal dalam perbincangan empat mata dengan Megawati.
Salah satunya, membahas tentang tarif impor resiprokal yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap Indonesia.
"Utamanya akibat dari kebijakan Presiden Donald Trump berkaitan dengan pengenaan tarif yang digunakan untuk produk-produk Indonesia terhadap ekspor di Amerika dan banyak negara-negara yang juga terkena," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/4).
(mab/dmi)