MERS-CoV di Arab Saudi: Protokol Kesehatan dan Imbauan

5 hours ago 2

PARA jemaah dan petugas haji Indonesia diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus atau MERS-CoV di Arab Saudi. Pitawat itu disampaikan Kementerian Kesehatan seiring adanya laporan kasus infeksi virus tersebut beberapa waktu terakhir.

Adapun imbauan ini disampaikan menjelang kedatangan jemaah haji gelombang kedua pada Sabtu, 17 Mei 2025. Jemaah diminta menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga kebersihan diri. Dilarang berdekatan dengan unta juga salah satu imbauan.

MERS-CoV

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Kesehatan Arab Saudi melaporkan berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ditemukan sembilan kasus positif MERS-CoV yang terdeteksi kurun 1 Maret hingga 21 April 2025. Adapun delapan kasus di Riyadh dan satu di Hail, dua pasien di antaranya meninggal. Dari sembilan kasus yang dilaporkan, tujuh di antaranya akibat penularan dalam fasilitas layanan kesehatan di Riyadh. Ini termasuk enam petugas medis yang tertular dari satu pasien terinfeksi.

Waspada

Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mohammad Imran mengatakan kendati kasus MERS-CoV ini dalam keadaan terkendali, para jemaah dan petugas haji diminta untuk tetap waspada. “Meski kasus MERS-CoV ini tidak banyak dan saat ini dalam kondisi terkendali, para jemaah dan petugas haji harus tetap waspada,” kata Imran yang melaporkan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Jumat, 16 Mei 2025.

Tidak Berdekatan dengan Unta

Imran menjelaskan MERS-CoV adalah penyakit pernapasan yang ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi, terutama unta, serta melalui droplet dari manusia. Ia mengimbau jemaah haji Indonesia untuk tidak mendekati unta, termasuk mengonsumsi produk olahannya. “Kami mengimbau jemaah untuk tidak kontak langsung dengan unta, termasuk tidak berfoto bersama. Tidak minum susu unta di peternakan dan tidak mengonsumsi produk olahan unta yang kebersihannya tidak terjamin,” kata Imran.

Protokol Kesehatan

Selain dilarang berinteraksi dengan unta, jemaah juga diminta menerapkan protokol kesehatan (prokes). Gejala awal meliputi demam, batuk, dan kesulitan bernapas yang bisa berkembang menjadi komplikasi berat. Apabila mengalami indikasi ini jemaah diminta segera lapor ke petugas kesehatan untuk mendapat penanganan. Adapun Kementerian Kesehatan memastikan fasilitas Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Makkah dan Madinah bersiagamemberikan layanan medis bagi jemaah dengan gejala infeksi saluran pernapasan.

Imbauan Tiap Tahun

Pada 2024, Kementerian Kesehatan juga mengimbau jamaah calon haji untuk mewaspadai MERS-CoV menyusul temuan tiga kasus hingga April tahun lalu di Arab Saudi. Adapun satu di antaranya dilaporkan meninggal. Imbauan ini disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo. “Upaya yang dilakukan adalah dengan mengimbau kepada jamaah agar selalu waspada terhadap berbagai penyakit, termasuk MERS-CoV dengan perilaku sehat dan menghindari sumber-sumber penularan,” katanya, Selasa, 14 Mei 2024, dikutip dari Antara.

Pada 2023, jemaah juga diingatkan untuk mewaspadai penularan virus ini. Kala itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha meminta sekitar 221 ribu jemaah calon haji Indonesia yang berangkat ke Arab Saudi untuk menerapkan prokes.

Sebab belum ditemukan vaksin terhadap virus yang muncul sejak 2012. “Terkait MERS-CoV, sampai saat ini belum ada vaksin spesifik untuk mencegah infeksinya sehingga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih efektif untuk mencegah penularannya,” kata Kunta.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |