Jakarta, CNN Indonesia --
Bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara akhir November 2025 membawa luka mendalam bagi Indonesia.
Penanganan bencana di Indonesia tak lepas dari peran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Di media sosial, warganet mengungkapkan kerinduan akan sosok Sutopo, Doni Monardo dan Ahmad Yurianto yang kerap muncul ketika ada situasi bencana di Indonesia mulai dari gempa bumi, tsunami hingga COVID-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutopo Purwo Nugroho
Sutopo Purwo Nugroho merupakan mantan Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ia lahir di Boyolali, 7 Oktober 1969 dan merupakan lulusan dari Universitas Gadjah Mada dan IPB.
Sutopo mulai dikenal publik karena kecepatan dan kesigapannya dalam memberikan informasi setiap bencana alam yang terjadi di Indonesia.
Selama hidupnya, Sutopo mendapatkan penghargaan sebagai Outstanding Spokeperson atau juru bicara istimewa dari Jakarta Foreign Correspondent Club yang diterima olehnya pada Desember 2017 atas dedikasinya dalam menyampaikan informasi bencana di Indonesia
Sutopo juga dinobatkan sebagai Tokoh Teladan Anti Hoax Indonesia oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan penghargaan IAGI Awards 2018 bidang Komunikasi Bencana Alam oleh Ikatan Ahli Geologi Indonesia dalam pertemuan ilmiah tahunan pada Oktober 2018.
Namun, pada Minggu, 7 Juli 2019, Sutopo menghembuskan nafas terakhirnya di Guangzhou, China, dini hari waktu setempat saat menjalani perawatan kanker paru-paru stadium 4 di Negeri Tirai Bambu setelah divonis mengidap penyakit tersebut pada pertengahan Januari 2018. Ia dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonolayu, Boyolali, pada Senin 8 Juli 2019.
Doni Monardo
Doni Monardo lahir di Cimahi, Jawa Barat, pada 10 Mei 1963. Ia memiliki latar belakang sebagai prajurit TNI yang menangani berbagai bencana di Indonesia dan memiliki jabatan terakhir Letnan Jenderal TNI dengan bintang tiga.
Doni adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1985 dan ditempatkan di korps pasukan elite Kopassus periode 1986-1988. Ia juga sempat ditetapkan menjadi bagian dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di masa jabatan Presiden ke-5 RI Megawati.
Lalu, Ia diberi promosi sebagai Komandan Grup A Paspampres di tahun 2008 dan mendapat kepercayaan sebagai Danrem 061 Surya Kencana Bogor pada 2010. Tidak lama setelah itu, Doni diangkat menjadi wakil komandan jenderal Kopassus hingga 2012.
Pada saat era kepemimpinan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ia diberi mandat sebagai komandan paspampres, hingga tahun 2014 pangkatnya berubah menjadi mayor jenderal dan diangkat menjadi komandan jenderal Kopassus pada tahun 2014.
Namun yang paling disorot ialah ketika Doni dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) oleh Presiden ke-7 Joko Widodo pada Januari 2019 dan berakhir masa jabatan pada 2021. Ia turut ditunjuk sebagai Kepala Satgas Covid-19 pada 13 Maret 2020 lewat Keputusan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2020.
Doni wafat pada Minggu, 3 Desember 2023 pukul 17.35 WIB di usia 63 tahun setelah sebelumnya dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Siloam Semanggi Jakarta.
Achmad Yurianto
Achmad Yurianto mulai dikenal publik secara masif ketika menjabat sebagai juru bicara pemerintah untuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Maret 2020 hingga Juli 2021.
Yurianto lahir di Malang, 11 Maret 1962 dan memulai kairir sebagai dokter militer. Ia bergabung menjadi Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya pada tahun 1987. Setelah itu, ia juga sempat beberapa kali dipindahtugaskan ke beberapa daerah di Indonesia.
Ia diamanahi sebagai Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira, Cimahi, Jawa Barat pada tahun 2008 dan diangkat menjadi Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang serta menjadi Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI di tahun 2011.
Yurianto bergabung ke Kementerian Kesehatan pada tahun 2014 dan sempat menduduki jabatan Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes. Ia juga menjabat sebagai Direktur Jenderal P2P Kemenkes pada 9 Maret 2020.
Terakhir, Ia dipercaya sebagai Ketua Dewan Pengurus BPJS Kesehatan 2021-2026 dan dilantik oleh Presiden Jokowi pada 22 Februari 2021 di Istana Negara. Yurianto wafat pada Sabtu, 21 Mei 2022, di usia 60 tahun, setelah menjalani perawatan kanker usus yang dideritanya.
(nat/gil)

2 hours ago
1















































