Kronologi Wakil Wali Kota Surabaya Sidak hingga Dilaporkan ke Polisi

1 day ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dilaporkan ke polisi oleh seorang pengusaha, Jan Hwa Diana dengan tuduhan pencemaran nama baik. Hal itu bermula dari Armuji yang melakukan inspeksi mendadak ke CV Sentoso Seal Margomulyo milik Diana yang dituduh menahan ijazah karyawannya pada Kamis, 10 April 2025.

Sidak itu terekam dan diunggah Armuji dalam video di Youtube. Dalam video itu, Armuji terlihat bersama mantan karyawan perusahaan tersebut yang mengaku ijazahnya ditahan meski telah mengajukan pengunduran diri. Karyawan bernama Nila itu sebelumnya mengadu ke rumah dinas wakil wali kota bahwa ijazah SMA miliknya ditahan perusahaan selama tiga bulan. Aduan ke Armuji itu dilakukan pada 25 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut perempuan tersebut, ia kesulitan mengambil dokumen yang bakal dipakai buat mencari pekerjaan lainnya. Ia mengaku telah melaporkan masalah itu ke Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Surabaya namun belum ada perkembangan.

Armuji merespons aduan itu dengan melakukan inspeksi mendadak ke CV SS Pergudangan Margomulyo Suri Mulia Permai Blok H-4 Surabaya pada 9 April 2025. Namun sesampainya Armuji di lokasi, pintu besi perusahaan yang berwarna biru itu ditutup.

Armuji lalu menelepon seorang pria berinisal H yang disebut sebagai pemilik usaha itu. Armuji meminta pintu pabrik dibuka agar bisa melakukan pembicaraan di dalam ruangan. Namun permintaan ditolak, telepon dimatikan. Ia kemudian terhubung dengan Diana, namun kembali mendapat respons tidak ramah. “Saya nggak kenal sampean (kamu), sampean penipuan,” kata Diana kepada Armuji lewat sambungan telepon. Usai unggahan itu, Diana langsung melaporkan Armuji ke polisi.

Armuji mengaku tak gentar dengan pelaporan itu. "Saya membela orang-orang yang tertindas. Silakan kalau mau melaporkan saya, nanti saya laporkan balik,” kata Armuji saat dihubungi Tempo, Jumat malam, 11 April 2025.

Penjelasan Diana

Diana mengaku merasa dirugikan dengan konten tersebut karena Armuji memasang fotonya dan sang suami tanpa izin. Hal ini dinilai bisa menggiring opini.

“Saya lapor polisi karena saya dan suami dikontenkan. Foto saya dan suami diunggah tanpa izin. Ini bisa menggiring opini publik yang menyebabkan kerugian material dan imaterial,” kata Diana kepada Tempo, Ahad, 13 April 2025.

Selain itu, Diana tersinggung saat Armuji menuduh dirinya adalah bandar narkoba dalam konten tersebut. Hal itu berdampak buruk pada keluarga dan bisnisnya. “Anak saya sampai ketakutan karena saya diserang. Pelanggan-pelanggan saya juga tanya semua,” ucap Diana.

Diana juga memberikan klarifikasi karena menyebut Armuji penipu dalam sambungan telepon. Diana mengaku bahwa dirinya merasa telepon Armuji memang penipuan karena tidak menggunakan identitas yang jelas. 

Diana mengaku khawatir terhadap nomor telepon yang tak dikenal. Terlebih, saat itu Armuji juga langsung menuduhnya menahan ijazah. 

“Saya sering ditelpon oleh orang yang ngaku-ngaku pegawai pajak sampai dua kali sehari. Makannya saya enggak langsung percaya. Apalagi itu nomernya yang tertulis hanya huruf ‘N’ begitu saja. Wajar kalau saya kira itu penipuan,” kata Diana.

Diana juga menyayangkan sikap Armuji yang langsung membuat konten. Dia menyarankan agar Armuji bisa memberitahunya secara resmi lewat surat terlebih dahulu.

“Harusnya kalau dari Pemkot Surabaya ya kasih surat atau undangan mediasi resmi. Nah ini saya tiba-tiba ditelepon. Menurut saya ya wajar ketika reaksi saya begitu,” kata Diana.

Mengenai tudingan menahan ijazah, Diana juga memberikan klarifikasi. Dia menegaskan hal itu tidak benar. 

Diana juga menyatakan dirinya terbuka untuk berdiskusi jika ada masalah terkait karyawannya. Bahkan, dia juga juga menyarankan agar karyawannya melapor ke dinas tenaga kerja jika memiliki bukti. “Berita bahwa saya menahan ijazah karyawan itu tidak benar. Kalau memang saya bermasalah, ya lapor ke Disnaker,” kata dia.

Diana  juga menjelaskan bahwa dirinya bukan pemilik utama perusahaan CV Sentoso Seal. Menurut dia, perusahaan itu adalah milik keluarga yang gudangnya berada di kawasan Margomulyo Surabaya. 

Namun, Diana mengaku bahwa gudang tersebut berstatus pinjam pakai. Dia pun enggan menjelaskan secara spesifik terkait profil perusahaannya. “Gudang itu pinjam pakai. Saya enggak mau menjelaskan profil perusahaan saya karena ini perusahaan keluarga,” kata dia.

Meski telah melaporkan Armuji ke polisi, Diana mengatakan dirinya meminta maaf terkait perkataannya yang dianggap menyinggung politikus PDIP itu. Sebab, dirinya mengaku tidak mengetahui bahwa sang penelpon adalah Armuji

“Saya benar-benar minta maaf kalau mengata-ngatai pak Armuji penipu. Karena saya benar tidak mengetahui bahwa yang menelpon saya adalah pak Armuji,” kata dia.

Diana pun ingin segera bertemu Armuji dan menjelaskan duduk perkaranya. Sebab, dirinya menghormati Armuji sebagai wakil wali kota Surabaya.

“Kalau saat itu saya ada di Surabaya, saya bersedia menemui pak Armuji. Kebetulan waktu menelpon, saya di luar kota. Saya pun sangat menghormati pak Armuji sebagai wawali,” kata Diana.

Mengenai pelaporan ke polisi, Armuji mengaku siap untuk diperiksa jika dipanggil polisi. Sebab, dia berkomitmen terhadap kewajibannya sebagai wakil wali kota.

“Saya siap datangi panggilan dari Polda Jatim atas laporan yang dibuat untuk saya terkait sidak yang saya lakukan untuk membela warga saya,” katanya dalam Instagram @cakj1.

Kukuh S. Wibowo berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |