Kenali Tanda-Tanda Keracunan Makanan

16 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus keracunan makanan mulai marak akhir-akhir ini. Yang terbaru adalah kasus keracunan makanan yang dialami siswa sekolah di Bogor yang diduga karena telah mengkonsumsi makanan bergizi gratis (MBG). Ada 210 orang siswa yang diduga keracunan akibat menyantap MBG.

Keracunan makanan merupakan gangguan kesehatan yang timbul akibat mengonsumsi makanan yang telah tercemar oleh mikroorganisme berbahaya seperti bakteri, virus, atau zat beracun. Makanan yang menjadi media penularan organisme berbahaya ini biasanya berasal dari bahan pangan yang tidak dimasak dengan sempurna atau bahkan dikonsumsi mentah. Contohnya termasuk ikan mentah, buah-buahan dan sayuran yang belum dicuci bersih, serta telur mentah.

Karena banyaknya jenis mikroorganisme yang bisa menyebabkan keracunan, gejala yang muncul pun bisa sangat beragam baik dari sisi jenis maupun tingkat keparahannya.  

Beberapa tanda paling umum yang menunjukkan seseorang mengalami keracunan makanan antara lain:

1. Demam

Suhu tubuh yang meningkat merupakan salah satu respons alami sistem imun ketika mendeteksi adanya infeksi. Kondisi ini disebabkan oleh zat pemicu demam atau pirogen yang dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh atau langsung oleh bakteri dari makanan yang tercemar. Demam menjadi salah satu indikator awal bahwa tubuh sedang melawan zat asing.

2. Diare

Diare menjadi salah satu gejala paling umum dari keracunan makanan. Ditandai dengan buang air besar yang lebih encer dari biasanya, kondisi ini terjadi akibat peradangan yang membuat fungsi penyerapan cairan di usus terganggu. Selain diare, gejala lain yang kerap menyertainya antara lain perut terasa mulas, kembung, atau nyeri. Karena tubuh kehilangan cairan dalam jumlah banyak, risiko dehidrasi meningkat. Oleh karena itu, penting bagi penderita untuk tetap menjaga asupan cairan dengan banyak minum air putih. Terdapat juga beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala ini.

3. Sakit Kepala

Meski merupakan kondisi umum, sakit kepala sering kali muncul pada kasus keracunan makanan. Penyebabnya bisa karena tubuh mengalami dehidrasi, kelelahan, atau stres akibat reaksi tubuh terhadap makanan yang tercemar.

4. Nyeri dan Kram Perut

Nyeri perut yang dirasakan biasanya berada di area tengah tubuh, antara tulang rusuk dan panggul. Mikroorganisme penyebab keracunan dapat menghasilkan toksin yang mengiritasi sistem pencernaan, khususnya lambung dan usus. Hal ini menyebabkan rasa nyeri dan peradangan. Tak jarang, kram perut juga menyertai, karena otot perut berkontraksi untuk mempercepat pembuangan zat asing dari tubuh.

5. Mual dan Muntah

Rasa mual hingga muntah kerap dialami oleh mereka yang mengalami keracunan makanan. Muntah adalah reaksi tubuh untuk mengeluarkan zat beracun atau organisme berbahaya secepat mungkin. Otot-otot perut dan diafragma akan berkontraksi dengan keras untuk memaksa isi lambung keluar melalui mulut sebagai bagian dari mekanisme pertahanan tubuh.

Dalam kasus keracunan yang diduga mengkonsumsi MBG, Presiden Prabowo Subianto menduga bukan akibat makanan. Menurutnya, kasus keracunan terjadi karena siswa tidak menggunakan sendok saat makan. "Tidak salah karena terbiasa makan tidak pakai sendok. Namun, kami mendidik dia untuk cuci tangan. Jadi bisa saja yang keracunan adalah hal-hal seperti itu," katanya, Senin, 5 Mei 2025.

Hendrik Yaputra dan Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Setelah Prabowo Murka Karena Isu Kembar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |