Kenali Istilah Gap Year yang Populer pada Gen Z

6 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Siswa tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat saat ini tengah mempersiapkan diri untuk berjuang memasuki perguruan tinggi. Sebelumnya, calon mahasiswa telah mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau lebih populer disebut dengan UTBK SNBT 2025 yang berlangsung pada 23 April hingga 3 Mei 2025. Namun, tidak sedikit juga yang memutuskan memilih menjalani jeda sekolah atau gap year.

Mengenal Istilah Gap Year

Gap year merupakan istilah yang sering disebut oleh generasi Z atau gen Z untuk menyebut jeda sekolah. Gap year dapat diartikan sebagai jeda untuk beristirahat dari pendidikan formal yang biasanya dilakukan oleh siswa SMA sederajat yang tidak mendaftar kuliah selama setahun sampai dua tahun setelah kelulusannya.

Dibalik pemilihan keputusan untuk gap year, terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi orang secara sengaja maupun terpaksa. Adapun beberapa kemungkinan, antara lain keterbatasan keuangan, belum siap secara mental, lelah belajar selama 12 tahun, bingung mengambil jurusan perkuliahan, hingga ingin istirahat sejenak dari dunia pendidikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Cantika, 24 Agustus 2022, gap year di Indonesia masih belum dianggap wajar. Padahal, beberapa tokoh dunia telah menerapkan gap year selama menjalani studi, seperti Steve Jobs, JK Rowling, Benedict Cumberbatch, dan Albert Einstein.

Manfaat Gap Year

Walaupun gap year berarti rehat dari aktivitas studi, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari gap year. Berikut manfaat dari mengambil gap year.

  1. Merenungkan Keinginan Lain

Dilansir dari artikel berjudul 10 Pros And Cons Of Taking A Gap Year dalam The Scholarship Hub, gap year dapat bermanfaat untuk mengambil istirahat selama satu tahun dari studi  agar memberi seseorang kesempatan untuk merenung mengenai hal yang benar-benar disukai dan ingin dikejar. Dengan waktu untuk merenung tersebut, maka seseorang dapat menghabiskan waktu untuk mengejar hobi dan minat yang diabaikan selama belajar. Gap year memungkinkan seseorang menemukan keinginan yang sebenarnya.

  1. Waktu untuk Berlibur

Mengambil gap year memberi kesempatan untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam menjalani kenyataan hidup. Saat gap year, ada waktu yang cukup untuk bepergian ke tempat jauh dan dalam waktu yang lama. Bepergian panjang akan sulit dilakukan bila sudah menjalani perkuliahan.

  1. Lebih Siap Masuk Perguruan Tinggi

Menggunakan gap year untuk mencari pengalaman hidup dapat mempermudah seseorang dalam menghadapi dunia perkuliahan. Dengan mempersiapkan diri sebelum memasuki perguruan tinggi, maka mental seseorang dapat lebih mandiri dan berani.

  1. Mendapatkan Pengalaman Kerja

Dikutip dari Considering a Gap Year? Here Are the Pros and Cons You Need to Know dalam Post University Blog, mengambil gap year memberi kesempatan untuk mendapat pengalaman kerja. Pada lain aktu, pengalaman kerja dapat menjadi pendorong untuk seseorang mempertimbangkan tujuan dan keterampilan hidup. 

  1. Keterampilan Hidup

Saat gap year, seseorang dapat belajar keterampilan sebelum pergi kuliah jauh dari orang tua. Keterampilan yang dapat dipelajari selama gap year, antara lain meluangkan waktu untuk mempelajari cara mengatur anggaran, memasak, membersihkan tempat tinggal, dan bergabung dalam komunitas sesuai minat.

Ni Kadek Trisna Cintya Dewi dan Delfi Ana Harahap berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |