9 hours ago
2
Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Sosial (Kemensos) menyatakan bahwa kolaborasi dengan perguruan tinggi penting guna membangun kekuatan rakyat. Salah satunya, sinergi dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengatakan, kampus bukan hanya berfungsi mencetak sarjana, tetapi juga menjadi pusat kekuatan sosial. Hal itu diungkapkan dalam pertemuan dengan pimpinan UNS di Kantor Kemensos, Jakarta pada Senin (28/4).
"Melalui kolaborasi ini, kita ingin membangun model pemberdayaan yang berbasis ilmu pengetahuan dan langsung menyentuh akar persoalan masyarakat," ujar Agus Jabo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kolaborasi dengan perguruan tinggi, Agus Jabo menjelaskan bahwa kampus-kampus seperti UNS akan jadi motor penggerak program Sekolah Rakyat, yang memperluas akses pendidikan untuk masyarakat miskin dan rentan.
Menurutnya, Sekolah Rakyat adalah gerakan sosial, untuk membebaskan rakyat dari ketertinggalan pendidikan dan ekonomi. Karena itu, keterlibatan kampus sangat penting dalam merancang model pemberdayaan yang inovatif, adaptif, dan berbasis kebutuhan riil.
Bagi Agus Jabo, pendidikan harus dipadukan dengan penguatan keterampilan hidup dan pengembangan usaha mikro berbasis komunitas. Sehingga, para sarjana dapat menjadi pionir pencipta lapangan kerja.
"Kami ingin mahasiswa, dosen, dan alumni UNS turun langsung ke masyarakat. Tidak hanya memberi teori, tapi membangun desa, memberdayakan warga, menggerakkan ekonomi lokal," kata Agus Jabo.
Ke depannya, kerja sama dengan perguruan tinggi akan dimulai dengan mengintegrasikan program Sekolah Rakyat di kampus, disertai pelatihan keterampilan, pengembangan koperasi rakyat, serta revitalisasi aset-aset sosial yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi produktif.
"Kami ingin membuktikan bahwa dengan sinergi pemerintah, kampus, dan masyarakat, kita bisa mempercepat perubahan. Ini instruksi langsung dari Presiden, menggerakkan seluruh potensi bangsa untuk membangun rakyat dari bawah," pungkas Agus Jabo.
(rea/rir)
