Kemenperin soroti peran industri dan transportasi dalam target NZE

1 week ago 19

Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Apit Pria Nugraha menekankan pentingnya peran sektor industri dan transportasi dalam pencapaian target Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Apit menyampaikan, Indonesia menargetkan untuk mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2060, dengan sektor industri diharapkan mencapai target tersebut pada tahun 2050, atau lebih cepat 10 tahun dari target nasional.

"Indonesia menargetkan net zero emission pada tahun 2060 dan untuk sektor industri ditargetkan mencapainya pada tahun 2050 atau lebih cepat 10 tahun dari target nasional," ujar Apip dalam acara perkenalan teknologi Chery Super Hybrid (CSH) di Jakarta, Senin.

Apit mengatakan, sektor transportasi memiliki kontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca nasional, menyumbang sekitar 27 persen dari total emisi tersebut.

Baca juga: Komisi VII dorong tercapai NZE industri 10 tahun lebih cepat

Seiring dengan meningkatnya urbanisasi dan kepemilikan kendaraan, emisi dari sektor ini diproyeksikan akan berlipat ganda pada tahun 2030 jika tidak ada langkah mitigasi yang diterapkan.

Ia menjelaskan, Kemenperin telah menyusun sejumlah strategi untuk mendekarbonisasi sektor industri guna mencapai target net zero emission 2050.

Adapun salah satu langkah yang sedang dijalankan adalah pembatasan emisi, yang diharapkan akan mendorong produsen dan sektor industri untuk lebih berfokus pada pengurangan dampak lingkungan.

Baca juga: Lewat RUU EBET, Pemerintah beri insentif industri yang dukung NZE

Apit juga menyebutkan pentingnya kebijakan otomotif yang mendukung pengembangan kendaraan ramah lingkungan, seperti insentif untuk teknologi rendah karbon.

"Teknologi rendah karbon otomotif itu tidak selalu harus dikaitkan dengan mobil listrik. Kami juga mendorong kendaraan hybrid dan teknologi lainnya seperti biofuel dan fuel cell yang ramah lingkungan," ujarnya.

Lebih lanjut, Kemenperin juga mengapresiasi langkah yang telah diambil oleh PT Chery Sales Indonesia dalam mengembangkan teknologi rendah karbon, khususnya Chery Super Hybrid (CSH) yang dinilai sejalan dengan kebijakan pemerintah.

Baca juga: Pemerintah resmikan HRS milik industri, pacu NZE dan swasembada energi

"Tentu kami sangat mengapresiasi komitmen Chery Indonesia yang telah menunjukkan teknologi Chery Super Hybrid atau CSH. Kegiatan ini kami harapkan dapat mempercepat dekarbonisasi melalui inovasi teknologi," ungkap Apit.

Ia juga mengingatkan kembali pesan Menteri Perindustrian dalam acara The First Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) pada September 2024, yang mengatakan bahwa industri hijau bukanlah pilihan, melainkan keharusan.

Melalui kebijakan dan langkah-langkah strategis ini, Kemenperin berharap dapat mempercepat transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon yang lebih berkelanjutan.

"Industri hijau bukanlah pilihan, tapi satu keharusan. Semua pihak yang hadir di sini dapat bersama-sama mewujudkan cita-cita tersebut melalui aksi nyata," katanya.

Baca juga: Rosan: Presiden ingin NZE dipercepat melalui investasi mobil listrik

Baca juga: Pertamina bangun 159 DEB untuk dukung swasembada energi dan pangan

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |