TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menduga kecelakaan maut yang terjadi di Tol Cisumdawu KM 189, tepatnya di kawasan Mandala Herang, Cimalaka, Sumedang karena pengemudi kelelahan dan mengantuk. Dugaan ini muncul karena tim penyelidik tidak menemukan bekas pengereman di jalan maupun pada tapak ban kendaraan setelah melakukan
“Dimungkinkan pengemudi mengalami fatigue driver atau kelelahan dan mengantuk sehingga kehilangan konsentrasi saat mengemudi,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Dodi Darjanto saat dihubungi Rabu, 30 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kecelakaan di jalan tol sudah berulangkali terjadi. Nah, agar perjalanan bisa sampai selamat di tempat tujuan, ada sejumlah tips bagi pengemudi supaya tidak mengantuk di jalan tol.
1. Mengatur Kecepatan Berkendara
Menjaga kecepatan kendaraan saat berkendara merupakan faktor penting dalam menjamin keselamatan di jalan. Di jalan tol telah ditetapkan batas kecepatan yang aman dan telah diperhitungkan dengan matang sebelumnya. Mengutip The Asian Parent, kecepatan ideal di jalan tol umumnya berkisar antara 60 hingga 80 kilometer per jam. Kendaraan yang melaju di luar batas tersebut berpotensi mengalami kecelaan jika kehilangan kendali. Penting untuk tetap mengontrol kecepatan walaupun kondisi jalan tol tampak sepi dan bebas hambatan.
2. Fokus dan Konsentrasi Penuh
Rasa bosan dan kantuk saat mengemudi adalah hal yang sulit dihindari terutama ketika berkendara melalui jalan tol yang cenderung lurus dan monoton serta mengharuskan pengemudi menjaga kecepatan secara konstan. Kondisi ini menuntut fokus dan konsentrasi penuh agar tetap waspada selama perjalanan.
3. Minum Air Putih dan Mendengarkan Musik
Pengemudi disarankan mengonsumsi air putih dan mendengarkan musik sebagai cara mengatasi rasa kantuk dan kebosanan saat berkendara. Jika rasa kantuk semakin berat, sebaiknya segera mencari rest area terdekat untuk beristirahat. Setelah beristirahat, pengemudi bisa melakukan peregangan ringan agar tubuh kembali segar. Berjalan-jalan sejenak juga bermanfaat untuk memperlancar sirkulasi darah.
4. Waspada Microsleep
Microsleep merupakan bahaya yang sering terjadi saat mengemudi dalam kondisi monoton seperti di jalan tol yang bisa terasa membosankan. Microsleep adalah kondisi ketika pengemudi tertidur sejenak dalam waktu yang sangat singkat, sekitar 1 hingga 30 detik. Kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan kendali dan berpotensi menyebabkan kecelakaan. Disarankan untuk berhenti dan beristirahat sejenak jika merasa mengantuk atau lelah selama perjalanan.
5. Kendalikan Emosi Saat Berkendara
Selama perjalanan, penting untuk mengendalikan emosi saat mengemudi. Jangan terprovokasi oleh perilaku pengguna jalan lain yang dapat memancing amarah, misalnya menyerobot antrian di gerbang tol. Berkendaralah dengan mengikuti aturan yang berlaku dan hindari mengambil tindakan sembrono, seperti berpindah jalur secara tiba-tiba. Selain itu, pastikan untuk tidak bermain ponsel dan tetap fokus pada kondisi jalan di depan.
Belajar dari kecelakaan di Tol Cisumdawu KM 189, Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Pol Dodi Darjanto mengingatkan para pengendara untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas dan mengambil waktu untuk beristirahat jika merasa lelah. “Disarankan pengguna jalan mematuhi ketentuan istirahat tiap dua jam sampai 4 jam saat mengemudi,” tuturnya.
Kecelakaan maut di Tol Cisumdawu menewaskan tiga orang, satu orang luka berat dan tiga lainnya menderita luka ringan. Kecelakaan ini melibatkan mobil travel Bhinneka Sangkuriang jenis Toyota Hiace dengan nomor polisi D-7838-AV dengan truk Hino Box dengan nomor polisi B-9652-TEZ.
Tiga penumpang Toyota Hiace yang terlibat dalam kecelakaan di Tol Cisumdawu meninggal dunia di lokasi kejadian, satu penumpang mengalami luka berat, sementara tiga lainnya menderita luka ringan. Setelah kejadian, semua korban dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umar Wirahadikusumah di Sumedang. Tiga korban yang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut adalah Adhimas (24 tahun), Caesar Aritonang (32 tahun), dan Adip (31 tahun).
Adi Al Hasan, Eben Heizar dan Fathur Rachman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Cerita Keluarga Korban Tewas Kecelakaan di Tol Cisumdawu: Kini Kami Hanya Tinggal Berdua