CNN Indonesia
Senin, 11 Agu 2025 13:21 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kapal Angkatan Laut China bertabrakan dengan kapal Coast Guard (Penjaga Pantai) China saat mengejar kapal patroli Filipina di Laut China Selatan.
Insiden tersebut diungkap oleh Filipina yang merilis langsung rekaman video dramatis tersebut pada Senin (11/8). Kecelakaan ini terjadi di dekat Beting Scarborough yang disengketakan China-Filipina
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui pernyataan, juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Komodor Jay Tarriela, mengatakan ketegangan bermula saat kapal Penjaga Pantai Filipina mengawal perahu-perahu yang menyalurkan bantuan kepada nelayan setempat.
Video yang dirilis Manila memperlihatkan kapal Penjaga Pantai China dan kapal yang jauh lebih besar dengan nomor lambung 164 bertabrakan dengan suara benturan keras.
"(Kapal Penjaga Pantai China) CCG 3104, yang sedang mengejar (kapal Penjaga Pantai Filipina) BRP Suluan dengan kecepatan tinggi, melakukan manuver berisiko dari sisi kanan belakang kapal Filipina, yang menyebabkan benturan dengan kapal perang Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA Navy)," kata Tarriela.
"Benturan ini menyebabkan kerusakan signifikan pada haluan kapal CCG, sehingga membuatnya tidak layak berlayar," tambahnya.
Tarriela mengatakan kepada AFP bahwa awak kapal China "tidak pernah merespons" tawaran bantuan dari kapal Filipina.
Ia bahkan menuturkan sebelum tabrakan terjadi, BRP Suluan sempat menjadi sasaran tembakan meriam air oleh kapal China, namun "berhasil" menghindarinya.
Kedutaan Besar China di Manila belum memberikan tanggapan atas berita ini.
Namun, insiden ini menjadi konfrontasi langsung terbaru yang terjadi antara Filipina dan China di Laut China Selatan. Kedua negara memang terus tegang terkait tumpang tindih klaim wilayah di perairan kaya sumber daya alam tersebut.
Laut China Selatan memang menjadi perairan rawan konflik sejak China mengeklaim hampir seluruh wilayah perairan itu yang tumpang tindih dengan beberapa negara Asia Tenggara.
Mahkamah Arbitrase Internasional sudah menyatakan klaim historis China atas Laut China Selatan tidak memiliki dasar hukum, namun Beijing malah makin agresif menegaskan kehadirannya di perairan itu.
Lebih dari 60 persen perdagangan maritim dunia melintas di perairan yang disengketakan ini.
Sementara itu, Beting Scarborough merupakan rantai terumbu dan batu karang berbentuk segitiga di Laut China Selatan. Kawasan ini telah menjadi titik panas ketegangan sejak China merebutnya dari Filipina pada 2012.
Belum diketahui apakah ada korban luka dalam insiden Senin tersebut.
(rds/bac)