TEMPO.CO, Jakarta - Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto meminta maaf setelah gagal memetik kemenangan di perempat final Singapore Open 2025, Jumat, 30 Mei 2025. Mereka kalah menghadapi wakil Denmark unggulan pertama Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dengan skor 3-21, 23-21, 22-24.
Fajar / Rian berada di bawah tekanan dan tidak bisa mengembangkan permainan di game pertama, sehingga kalah jauh 3-21. Di game kedua, mereka sempat unggul hingga kedudukan 19-11. Saat hanya tinggal dua poin untuk meraih kemenangan, nilainya terkejar. Namun, mereka bisa memenangi game ini dengan skor 23-21 untuk memaksakan laga berlanjut ke game ketiga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di game ketiga,pertandingan berlangsung ketat. Sempat unggul 5-1, Fajar / Rian kembali tertinggal 9-14. Tetapi, kali ini mereka mampu menyamakan kedudukan 15-15. Mendekati angka kritis, terjadi susul-menyusul poin, di mana jaraknya tak pernah lebih dari satu poin hingga akhirnya game ini berakhir pada menit ke-65 dengan skor 22-24 untuk kemenangan Astrup / Rasmussen.
Fajar mengawali komentarnya usai pertandingan dengan menyampaikan permintaan maaf. "Pertama, kami meminta maaf untuk seluruh pendukung dan masyarakat Indonesia untuk hasil yang belum sesuai harapan. Kami sudah berusaha tapi ini hasilnya," kata dia seperti dikutip dari rilis yang dibagikan tim media PBSI, Jumat.
Di game pertama, kata Fajar, kami kecewa dengan penampilan kami. "Tidak menyangka Kim/Anders sangat cerdik dalam mengatur arah servis dan kami banyak kecolongan dari sana. Akhirnya konsentrasi kami buyar dan mereka sangat nyaman," ujarnya.
Di game kedua, Fajar / Rian sudah unggul jauh tetapi mereka bisa memaksakan setting dengan pengalaman yang dimilikinya. "Kami akui kami kalah cerdik. Begitu juga di game ketiga, sayang sekali kami banyak melakukan kesalahan sendiri setelah berhasil mengejar," ucap Fajar.
Pertemuan di perempat final Singapore Open ini adalah laga kesembilan mereka. Sebelumnya, dalam delapan pertandingan, pasangan Indonesia ini hanya bisa menang tiga kali. "Kami selalu sulit melawan mereka, ini masih jadi pekerjaan rumah buat kami karena memang permainan mereka selalu membuat kami kurang nyaman dengan kombinasi pukulan halus Kim dan pertahanan Anders. Sangat solid," kata Fajar.
Selain itu, Fajar mengungkapkan bahwa ia dan Rian banyak ragu-ragu di poin-poin krusia. Ia mencontohkan, ada beberapa bola tanggung malah berhasil dikembalikan oleh lawan. Dari kekalahan ini, mereka bertekad untuk mematangkan lagi cara kill the game-nya.
Rian menambahkan, setelah berhasil mengejar dan sempat unggul, servis yang dilakukannya banyak menyangkut dui akhir-akhir. "Ini harus dievaluasi dan diperbaiki lagi," kata dia.
Dia menambahkan, ia dan Fajar tidak memikirkan soal mereka menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang bisa bertahan. "Kami hanya ingin menampilkan yang terbaik walau hasilnya belum yang terbaik," kata Rian.
Kekalahan Fajar / Rian memperbesar keunggulan Astrup / Rasmussen dalam rekor pertemuan mereka menjadi 3-6. Ini sekaligus menjadi kemenangan beruntun yang didapat pasangan Denmark itu, setelah pertandingan di Denmark Open 2024 lalu.
Kegagalan Fajar / Rian melangkah ke semifinal turnamen BWF Super 750 ini membuat Indonesia tidak lagi memiliki wakil. Sebelumnya, ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu terhenti setelah takluk menghadapi wakil Cina unggulan keempat guo Xin Wa/Chen Fang Hui dalam dua game langsung yang berlangsung 41 menit, 8-21, 22-24.